“Negara-Negara Kecil Dibiarkan Berjuang Sendiri,” Kata Menteri Lingkungan Hidup Dominika Seusai KTT G7

LORETA KAROSEKALI. LONDON\ (Inggris) — Minggu lalu, para pemimpin dari tujuh negara terkaya di dunia berkumpul di Cornwall, Inggris, untuk menghadiri KTT G7 2021. Kepala negara Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, AS, dan perwakilan UE bertemu untuk membahas berbagai tantangan global – termasuk tanggap pandemi COVID-19 dan perubahan iklim. Para pemimpin ini kembali menegaskan tujuan mereka untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5C dan melindungi serta memulihkan 30 persen dunia alami sebelum akhir dasawarsa ini.

Namun, menurut para ahli, KTT ini tidak menyediakan dana yang dibutuhkan negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi dampak pemanasan global.

Karibia adalah salah satu dari banyak wilayah di dunia yang menghadapi dampak perubahan iklim yang menghancurkan. Ketika Badai Maria kategori 5 melanda Dominika, pulau yang penduduknya hanya 72.000 jiwa, pada bulan September 2017, lebih dari 90 persen struktur pulau ini hancur.

Di tengah bencana, Perdana Menteri Dominika, Yang Terhormat Dr. Roosevelt Skerrit, menyatakan bahwa Dominika akan berkomitmen menjadi negara pertama di dunia yang tangguh menghadapi iklim dengan kembali membangun lebih baik & lebih kuat.

Yang Terhormat Cozier Frederick, Menteri Lingkungan Hidup, Modernisasi Pedesaan dan Peningkatan Kalinago dari Dominika, menyatakan kepada CS Global Partners bahwa “Negara-negara kecil seperti Dominika tidak melebih-lebihkan krisis iklim Sebaliknya, Dominika kian tangguh menghadapi iklim karena tidak ada pilihan lain, kami dibiarkan berjuang sendiri. Pemimpin global harus memenuhi komitmen terhadap iklim, atau kita akan menghadapi bencana iklim yang kian buruk.”

Dengan bantuan Program Kewarganegaraan melalui Investasi (CBI), Dominika membangun lebih dari 5.000 rumah tahan cuaca bagi rakyat & investasi rehabilitasi industri pertanian & perikanan. Dominika juga mengerjakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang akan menghemat biaya listrik bagi konsumen dan memasok listrik ke pulau Prancis Guadeloupe dan Martinique, sehingga akan mendorong devisa.

Program CBI memberikan status kewarganegaraan  yang sah pada pemohon yang berinvestasi dalam ekonomi negara tuan rumah dan melakukannya  dengan jauh lebih cepat dibanding proses imigrasi biasa. Program CBI Dominika mempersingkat waktu pemrosesan bagi pemohon, uji tuntas menyeluruh, dan pilihan investasi terjangkau yang disalurkan ke inisiatif kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan di pulau ini.

Dengan kewarganegaraan ke dua dari Dominika, seseorang beserta keluarganya bisa cepat menyusun Pilihan Rencana Ke dua dan mendapatkan mobilitas global tanpa harus berpindah secara fisik, wawancara ekstensif atau menunggu bertahun-tahun seperti proses imigrasi biasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.