Presiden Nyalakan Listrik Gratis untuk Keluarga Tak Mampu

ARRY GINTING. BOGOR — Dalam kunjungan kerjanya hari ini, Presiden Joko Widodo meninjau program ‘BUMN Hadir Untuk Negeri: Sambung Listrik Gratis Bagi Keluarga Tidak Mampu’ di Bogor. Lokasi pemasangan tepatnya berada di pemukiman warga Kelurahan Bantarjati (Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor).

Dari Istana Kepresidenan Bogor, Jokowi menuju lokasi dengan bersepeda.




Sepanjang perjalanan, Kepala Negara menyapa warga yang tengah berolahraga pagi dan beraktifitas di area car free day (CFD). Presiden kemudian menuju rumah-rumah warga dengan berjalan menyusuri gang. Dalam kesempatan ini, Presiden secara simbolis mengaktifkan aliran listrik ke rumah warga yang dibantu program tersebut dengan menekan tombol miniature circuit breaker (MCB).

Mengutip data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), saat ini terdapat 235.756 keluarga prasejahtera di Jawa Barat yang belum menikmati layanan listrik PLN secara langsung.

“Ingin saya sampaikan bahwa di Provinsi Jawa Barat ini ada kurang lebih 200-an ribu rumah yang belum ada listriknya,” ujar Presiden[Minggu 2/12].




Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan penerangan sehari-hari, ratusan ribu rumah tangga melakukan penyambungan listrik ke instalasi tetangga sekitar yang telah memiliki sambungan listrik.

“Ada yang memang belum ada listriknya, ada yang sudah ada listrik tetapi nyambung dengan tetangga atau dengan orangtua. Nah, sekarang kita sambung secara mandiri,” kata Presiden.

Pada umumnya, mereka mengeluarkan dana kurang lebih Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per bulan untuk mendapatkan sambungan listrik dari tetangga.

“Sekarang kita sambung secara mandiri. Itu lebih murah dari data yang kita terima. Biasanya per bulan bayar bisa Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu. Setelah sendiri seperti ini bayar kurang lebih Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu,” kata Presiden.

Perlu diakui bahwa selama ini banyak warga yang merasa kesulitan untuk melakukan penyambungan listrik mandiri secara resmi melalui PLN. Biaya penyambungan standar merupakan kendala utama yang mereka hadapi.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.