Turang

Oleh: Plato Ginting (Yogyakarta)

 

turang
Sebuah penampilan Sanggar Seni Sirulo di Berastagi.

plato fotoSemua orang Karo pasti tak asing dengan kata turang. Apalagi Taneh Karo sendiripun sering disebut-sebut sebagai Bumi Turang ditambah lagi Turang pernah menjadi judul film layar lebar. Sebenarnya apa itu turang? Apakah sebutan ini hanya merujuk kepada saudara/i kita yang satu merga atau lebih luas lagi?

Aku masih ingat ketika menonton film “3 Nafas Likas”, Vino G. Bastian yang berperan sebagai Jamin Ginting menyapa Likas yang diperankan oleh Atiqah dengan sebutan turang.

“Hei, turang mau ke mana kam?” katanya ketika Likas pergi meninggalkan ruangan pertemuan setelah memberikan pidatonya di film itu.

Bagiku pribadi adegan itu menjadi menarik karena penyebutan turang itu. Aku pernah dengar dari cerita-cerita orangtua bahwa, kalau kita pergi ke tempat jauh, selain harus mencari orangtua angkat, juga harus mencari turang.

Kembali ke adegan “3 Nafas Likas”, bahwa pemakaian kata turang di sana menunjukkan sikap hormat Djamin kepada Likas muda. Itu menurut pandangan pribadiku. Karena dengan mengatakan turang kepada seorang perempuan berarti kita secara tersirat sudah menetapkan batasan-batasan. Dalam hal ini sikap sopan santun.

turang 2
Penampilan Perkolong-kolong dari Sanggar Seni Sirulo

Turang bagiku bukan hanya sekedar saudara/i yang semerga dengan kita. Tapi, lebih jauh lagi, turang adalah sebuah hubungan yang memiliki makna khusus.

Dalam banyak lagu Karo jaman dulu, sering juga kata turang digunakan untuk memanggil kekasih seperti: “Oh turang la megogo, kai aku nindu turang, uga sibahan arihta, arih-arihta tetap ersada ari o turang“.

Nah, jadi, apa sebenarnya makna turang dan apa bedanya dengan impal?

Ini pandangan pribadiku. Menurutku turang memiliki makna yang lebih dalam dari sekedar sebutan. Misalnya di depan turangku aku akan menjaga omonganku atau hal-hal yang memalukan. Berbeda halnya ketika di sana tidak ada turangku. Dengan impal aku bisa bersendagurau secara bebas bahkan sedikit genit. Mungkin inilah alasannya makanya Jamin menyebut turang kepada Likas, barangkali untuk menunjukkan kesopansantunan dan sikap hormat. Tapi ini menurutku pribadi, ya.

Di kalangan remaja Karo sekarang ini, sangat santer pemakaian tur untuk menyebut turang. Mungkin supaya terdengar lebih gaul dan modern. Aku pun tidak berani mengatakan ini tepat atau tidak.

Tulisan ini sebenarnya bukan kumaksudkan untuk menjelaskan makna turang, tapi justru untuk bertanya, apa turang bagi kam? Aku sangat ingin tahu tentang ini.

Mejuah-juah.



2 thoughts on “Turang

  1. Menurut ku Turang itu,,selain panggilan kepada lawan jenis yg semarga dgn kita panggilan turang juga bisa digunakan untuk orang seumuran kita sebelum kita ertutur,, kalau nande nande biasa ny di panggil bibik, klw seumuran kita bisa kita panggil turang,,, dan setuju dgn pendapat turangku Plato Ginting panggilan Turang itu adalah pangilan yg sopan, aku pribadi sangat senang dan merasa di hargai kalo di panggil dgn turang oleh orang yg belum di kenal”(langa ertutur),,

  2. Senang ngoge-ngoge arti kata ‘turang’ enda bas tulisen PG. Tambah diskusi tambah luas ka pemeteh soal istilah ‘turang’. Bas film ‘turang’ lit ka iendeken lagu O turang. Ijenda mungkin maksudna ‘kekasih’?
    Tapi bangga ka nge kita bas bahasa Karo lit istilah ‘turang’ simbue arti filsafatna. Teridah kultur Karo Enda Ndai, kultur tua . . .

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.