Kolom Andi Safiah: OTAK TAK MERDEKA

Debat soal Tuhan dan Agama memang cukup sensitif bagi otak-otak yang belum merdeka. Padahal, jika kita melirik ke belakang, negara-negara Eropa bisa seperti saat ini karena mereka sukses melewati masa-masa kegelapan saat otoritas agama begitu kuat mencengkeram pikiran manusia.

Kebebasan menyampaikan opini dan pendapat yang dijamin oleh konstitusi telah sukses melahirkan peradaban terbuka.

Orang-orang yang tinggal di Eropa tentu saja menikmati kerja-kerja otak dari para pendahulu mereka. Kita sepertinya masih hidup di bawah ancaman Tuhan lewat lembaga-lembaga keagamaan.

Sementara negara-negara lain sudah menikmati pertukaran gagasan lewat cara-cara yang merdeka dan beradab.

Puisi dari seorang sastrawan Arab di dinding sebuah cafe di Kota Leiden (Belanda)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.