IMANUEL SITEPU. DELITUA. Selama ini, Pemkab Deliserdang berprinsip, biang kemacetan di sekitar lokasi pasar lama Delitua adalah akibat ulah para pedagang yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Anehnya, meski seluruh pedagang telah digusur, lokasi pasar lama tetap dihantui kemacetan.
Seperti terpantau oleh Sora Sirulo [Kamis 7/5], antrian panjang kenderaan, baik yang datang dari arah Medan atau dari Sibiru Biru dan Namorambe, masih terjadi hingga membuat kemacetan sampai setengah jam lamanya.
Informasi diperoleh Sora Sirulo, penyebab kemacetan adalah ulah sejumlah sopir angkot yang sesuka hati menaikan dan menurunkan penumpang serta memutar arah angkotnya persis di perempatan jalan bekas lokasi pasar lama. Belum lagi ulah para abang becak yang setiap saat memangkalkan betornya di perempatan jalan untuk menunggu penumpang.
Kemacetan kian tak terhindarkan tatkala beberapa mobil jenis bok dan truk pengangkut barang grosir bila sedang menurunkan barang took-toko yang berjejer di sepanjang jalan. Toko-toko ini pada umumnya adalah milik pengusaha etnis keturunan Tionghoa.
Sejumlah petugas yang mengenakan pakaian Dinas Perhubungan terlihat cuek menyaksikan kemacetan yang sedang berlangsung. Sejumlah sopir angkot tidak masuk ke dalam terminal di lokasi pertokoan Deli Old Town. Mereka memilih mencari penumpang di seputaran lokasi pasar lama. Adapun dump truck
pengangkut bahan material, terlihat dimintai upeti oleh petugas yang mengenakan pakaian Dishub.
“Meski pedagang sudah digusur, sama saja keadaannya. Kemacetan terus terjadi. Padahal, selama ini, pedagang dikambinghitamkan sebagai penyebab kemacetan,” kata M. Keliat (41), salah seorang pengendara kereta kepada Sora Sirulo.
Keliat dan warga lainnya pun berharap agar Pemkab Deliserdang lebih jeli lagi menanggulangi kemacetan di seputaran Pasar Delitua. Hingga saat ini, kemacetan masih terjadi dan sangat mengganggu kegiatan warga sekitar serta pengguna jalan.