PASKAH NASIONAL 2018 DI DANAU TOBA

JEBTA B. SITEPU. PEMATANGSIANTAR – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) (Dr Hj Nurhajizah Marpaung SH MH) yang juga Ketua Umum Panitia Paskah Nasional 2018 mempersilahkan para bupati, tokoh agama dan masyarakat di kawasan Danau Toba, menyampaikan persoalan seputar Danau Toba secara langsung kepada Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi dan sejumlah menteri dijadwalkan akan menghadiri Paskah Nasional 2018 di Danau Toba.







“Apa saja yang tidak mampu dikerjakan atau sulit dilakukan dalam membangun Danau Toba silahkan disampaikan. Karena melalui Paskah inilah kesempatan kita bisa langsung menyampaikan kepada Bapak Presiden. Mungkin bapak Presiden bisa saja nginap di sana, dan kita harus bisa menjemput bola untuk menyampaikannya. Jangan kita buat kegiatan Paskah ini hanya acara numpang lewat. Sebab kesempatan seperti ini mungkin tidak datang dua kali,” kata Wagubsu Nurhajizah Marpaung ketika membuka Rapat Koordinasi Panitia Pelaksana Paskah Nasional Tahun 2018 dengan Pimpinan Gereja-Gereja dan Tokoh Agama Provinsi Sumatera Utara [Selasa 20/2] di Hotel Sapadia Kota Pematangsiantar.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Walikota Pematangsiantar (Togar Sitorus SE MM), Ketua Harian Paskah Nasional Sumut (Ir Bonar Sirait), para pimpinan gereja se-Sumatera Utara dan Ephorus. Juga tokoh masyarakat (Dr RE Nainggolan) para pendeta dan bishop. Tokoh agama tampak hadir (JA Ferdinandus) dan segenap panitia perayaan Paskah Nasional Provinsi Sumatera Itara Tahun 2018.

Wagubsu dalam sambutannya juga mengajak semua panitia tetap semangat walaupun waktunya semakin sempit. Apalagi acara ini sangat ditunggu masyarakat Sumut, khusus umat Kristiani. Karena untuk mensukseskan acara ini merupakan tanggungjawab semua pihak yang terkait, juga masyarakat Sumut.

Nurhajizah juga menyampaikan, rapat ini merupakan ke empat, setelah sebelumnya juga telah dilakukan rapat yang sama di Medan dan Jakarta.

“Kita semua harus betul-betul mempersiapkan kegiatan ini dengan matang, sehingga kekurang-kurangan yang terjadi pada puncak acara bisa dihindarkan,” paparnya.

Menurut dia, pelaksanaan Paskah Nasional di Sumut, khususnya di pinggiran Danau Toba merupakan anugerah dari Tuhan kepada masyarakat Sumut.

“Karenanya saya sebagai Ketua Umum Panitia Paskah Nasional memohon kepada semua bapak pendeta dan pimpinan gereja di Sumut, mari kita sama-sama merencanakan pelaksanaan acara ini dengan baik. Sebab acara ini merupakan karya besar, apalagi judulnya “Karya Besar” kalau kita main-main tentu salah kita semua,” ujar Nurhajizah.

Dia mengajak semua yang hadir agar saling melengkapi dan menutupi.

“Kalau kita memuliakan Tuhan, tentu Tuhan akan menutup segala kekurangan yang terjadi pada acara Paskah nanti. Makanya saya meminta agar semua pihak, termasuk Pemko Siantar dapat bekerjasama dengan para panitia dalam menyelenggarakan semua tahapan kegiatan, sebelum acara puncak di Tobasa dan Samosir. Mulai dari acara seminar tentang bahaya narkoba, tentang persatuan dan kesatuan dalam menjaga NKRI. Jadi harus betul-betul lebih sukses dari acara Paskah Nasional di daerah lain,” sebutnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Siantar Togar Sitorus menyambut baik pelaksanaan Paskah Nasional 2018 di Tobasa dan Samosir. Pihaknya juga siap mensukseskan acara tersebut dengan mengedepankan pelayanan yang prima kepada para tamu yang akan mengikuti acara Paskah Nasional tersebut.




“Melalui rapat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaran Paskah Nasional, sekaligus menjadi sarana mewujudkan kerukunan umat beragama, antara umat Kristiani dan agama lainnya di Sumut. Juga lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.

Dia menyampaikan, dengan perayaan Paskah Nasional tersebut, semangat melayani, bekerja keras, rela berkorban serta peduli sesama manusia merupakan tindakan yang diharapkan tertanam dalam setiap diri umat Kristiani.

“Kehidupan yang aman, damai, bersatu dan sejahtera merupakan modal utama dalam membangun negeri ini, khususnya masyarakat Sumatera Utara. Melalui momentum ini, mari kita sukseskan perayaan Paskah Nasional yang diselenggarakan di Sumut, sebagai kebangkitan perekat bangsa dan kebersamaan kita sebagai anak bangsa. Hilangkan rasa perbedaan sebagai pemacu karya untuk berprestasi dan perduli, serta rasa cinta kasih sesama masyarakat Indonesia,” ujarnya, seraya menyampaikan Kota Pematangsiantar adalah kota yang paling toleran dalam kerukunan umat beragama.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.