Kolom Eko Kuntadhi: PELUANG MASUK SURGA, KECIL BANGET (Sirulo TV)

https://www.youtube.com/watch?v=kfjpAxIjm0w

Eko Kuntadhi 4Gara-gara Lindswell Kwok masuk Islam, Abu Kumkum dan Bambang Kusnadi jadi berdebat masalah filosofis. Saya cuma dengarkan aja. Gak berani nimbrung.

“Kalau kata orang Budha, Lindswell pasti masuk neraka. Dia pindah ke Islam, Kum. Setidaknya dia mengabaikan sang Budha,” ujar Bambang Kusnadi.

“Iya, Mbang. Padahal di Islam dia belum tentu masuk surga, kan?” jawab Abu Kumkum. “Soalnya harus rajin ibadah dulu.”

“Iya, orang Kristen bilang semua yang bukan Kristen masuk neraka. Orang Islam bilang semua yang bukan Islam masuk neraka. Orang Hindu dan Budha juga begitu. Semua agama pasti punya surga dan neraka, kan? Buat umatnya sendiri. Meskipun semua agama juga bilang, gak semua umatnya bisa masuk surga.”

“Nah, bener itu. Jadi begini, Mbang. Orang Islam itu akan masuk neraka orang Kristen, masuk neraka orang Hindu. Dia juga masuk neraka orang Budha. Nah, kalau dia Kristen, dia akan masuk neraka orang Islam, masuk neraka orang Hindu, masuk neraka orang Budha. Padahal di Kristen sendiri dia belum tentu masuk surga.”

“Jadi, semua orang pasti masuk neraka. Tapi belum tentu masuk surga di agamanya sendiri?”

“Iya, Mbang.”

surga 3

“Jadi, kalau ada yang pindah agama, gimana, kang?”

“Ya, dia cuma pindah neraka aja. Surganya juga belum tentu.”

“Kalau gak pindah agama? Kayak saya ini, muslim dari kecil “

“Di Islam, kamu pasti masuk surga gak?”

“Belum tentu.”

“Tapi kalau kata orang Kristen, kamu pasti masuk neraka, kan? Neraka Kristen.”

“Iya…”

“Kalau kata orang Hindu, kamu pasti masuk neraka juga, kan? Neraka yang Hindu?”

“Iya….”

“Kalau di Indonesia ada 5 agama. Kamu pasti masuk neraka 4 agama lainnya. Tapi di agamamu sendiri belum tentu masuk surga…”

“Wuihhh, kok repot, ya, kang? Jadi peluang masuk surga 4:1 dong, kang. Besaran peluang masuk neraka.”

“Gak dong. Kan di-Islam sendiri, belum tentu kamu masuk surga.”

“Peluangnya tambah kecil lagi Kum?”

“Lho, iya. Misalnya kamu NU, kata orang Wahabi kamu bakal masuk neraka, karena sering ziarah kubur. Sering kendurian. Kata mereka itu bidah. Kamu Islam, tapi cinta Indonesia. Kata Felix Siauw kamu masuk neraka karena gak dukung khilafah. Ini repot lagi. Ada neraka HTI, ada neraka Wahabi.”

“Jadi peluang kita masuk surga, gimana kang?”

“Kecil banget, Mbang…”

“Terus gimana dong, kang? Kalau jadi atheis malah pasti masuk neraka semua agama. Gak ada peluang surga sama sekali…”

“Nah, itu…”

“Ada saran, kang?”

“Neraka dan surga kan punya Gusti Allah.”

“Iya, bener..”

“Gak usah sok-sokan mau usahakan tiket surga, Mbang. Minta dikasihani saja sama Gusti Allah. Merengek. Minta disayang. Mencoba-coba sama Gusti Allah. Dia kan Maha Penyayang.”

“Merengek? Kayak anak kecil, dong.”

“Lho, lha iya. Kayak anak kecil merengek sama Ibunya. Minta disayang. Minta dibelai. Kalaupun dia nakal sedikit, ibunya pasti maklum. Karena ibunya cinta sama anaknya. Nah, Gusti Allah kan Maha Cinta. Jadi merengeklah terus, Mbang. Biar disayang.”

“Jadi kita gak usah mikirin masuk surga atau neraka, Kum?”

“Ya, gak usah, wong peluangnya kecil begitu, kok.”

Saya yang mendengarkan mereka dari tadi, cuma bisa bengong-bengong. “Kalian udah ngopi?” tanyaku.

“Belum mas,” mereka menjawab kompak.

“Ohh pantesan. Aku traktir kopi, ya. Tapi gak usah ngomongin surga neraka gitu. Kayak orang PKS aja.”

Mereka nyengir.

Ah, Senin pagi yang indah. Terimakasih Gusti Allah, ucapku dalam hati…


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.