PEMBANGUNAN JALAN BANDARBARU — PENEN AMBURADUL

IMANUEL SITEPU. DELISERDANG (Karo Hilir, Sumut) — Proyek pembangunan jalan penghubung antara Desa Bandar Baru (Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang) menuju Desa Penen (Kecamatan Biru-biru, Kabupaten Deliserdang) atau tepatnya di Desa Suka Maju, (Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang) terlihat amburadul. Meski belum selesai dikerjakan, peningkatan kualitas jalan disebut-sebut adalah milik Dinas PUPR Kabupaten Deliserdang ini sudah rusak dan retak retak.

Pembangunan jalan dengan sistem rabat beton yang dilakukan oleh pihak rekanan tampak jelas permukaannya tidak rata alias bergelombang.

Mirisnya lagi, seperti hasil pantauan SORA SIRULO hari ini [Kamis 16/12], meski pembangunan belum selesai, tidak terlihat lagi para pekerja melakukan aktivitas untuk melanjutkan pembangunan. Diduga sudah ditinggalkan beberapa hari.

Sehingga tidak ada yang bisa dikonfirmasi awak media ini terkait kelanjutan pembangunannya.

Sementara sejumlah material yang diletakkan di badan jalan seperti batu dan pasir sebagian telah hanyut dibawa air. Lebih anehnya lagi, di sepanjang jalan sekitar lokasi tidak ada ditemukan plang proyek untuk mengetahui kapan permulaan dan berakhirnya proyek serta berapa besar anggaran yang digunakan.

Seorang warga setempat ketika diwawancarai awak media ini yang kebetulan sedang melintas mengaku tidak mengetahui siapa pihak rekanan yang mengerjakan proyek. Padahal proyek ini diperkirakan memakan anggaran hingga ratusan juta rupiah.

“Kalau mengenai pemborongnya, saya tidak tau, bang. Jelasnya kami ikut kecewa kepada Pemkab Deliserdang karena dipastikan jalan yang dibangun hanya bertahan seumur jagung. Akibat percampuran antara semen batu dan pasir tidak seimbang. Abang bisa lihat badan jalan yang dibangun sudah retak dan pecah,” papar pria berusia 50 tahun ini yang enggan namanya dipublikasikan.

Saat diwawancarai lebih lanjut, pria yang memiliki rambut ikal ini pun berharap agar pihak rekanan mengerjakan pembangunan jalan di desa itu agar sesuai dengan spesifikasi RAB dan memikirkan mutu serta kualitas jalan agar bisa bertahan lama.

“Hendaknya pihak pemborong jangan hanya memikirkan keuntungan besar. Untuk menjaga kualitas bangunan, fungsi pengawasan dari Dinas PUPR hendaknya tetap diturunkan untuk memeriksa setiap pengerjaan,” tuturnya.

Ia pun mengaku sangat berharap agar Bupati Deliserdang (Ashari Tambunan) menegur anggotanya dan pihak rekanan yang diduga ikut bermain dalam pelaksanaan proyek yang terkesan asal jadi ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.