Pengungsi Sinabung: Sudah 5 Hari Tak Gosok Gigi!

ungsi 3
Posko Pengungsian di Gereja GPDI Simpang Empat.

rikwan sinulinggaRIKWAN SINULINGGSA. SIMPANG EMPAT. Ada sebanyak 539 jiwa Pengungsi Sinabung dari Desa Kuta Tengah yang ditempatkan di Gereja GPdI Simpang Empat (Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo). Hari ini [Sabtu 20/6: 14.50 Wib], Sora Sirulo menyempatkan diri menjenguk dan berbincang-bincang dengan beberapa pengungsi asal Kuta Tengah ini.

Menurut para pengungsi, sampai saat ini, pemerintah setempat masih cukup memperhatikan suplay kebutuhan pokok mereka. Bahkan Bupati Karo sudah terjun langsung ke lokasi pengungsian mereka untuk memastikan kondisi para pengungsi. Setiap hari pula ada petugas BPBD yang berkoordinasi dengan kepala Desa Kuta Tengah memperkirakan kebutuhan pokok apa saja yang kurang.

“Kami para pengungsi sangat berterimakasih atas perhatian dari Pemkab Karo dan BPBD. Tapi, di samping kebutuhan makan sehari-hari seperti  peralatan dan bahan-bahan mandi (sabun, handuk, odol, sikat gigi) sangat kami butuhkan saat ini,” kata beberapa ibu pengungsi.

Mereka menjelaskan, tidaklah etis harus semuanya ditagih ke pemerintah dan BPBD.

“Untuk makan sehari-hari dibantu sudah sangat bersyukur,” ungkap Nande Melpan dan Nande Lesta untuk menjelaskan keengganan mereka terus-terusan meminta bantuan kepada orang lain.

ungsi 4
Sora Sirulo berpose bersama Nande Lesta dan Nande Melpan setelah berbincang-bincang.

“Sejak erupsi Sinabung sudah banyak pihak yang membantu kami untuk bisa bertahan di pengungsian. Kami sangat berterimakasih terutama kepada pihak Pemkab Karo. Sejenak kami bernafas lega setelah dipulangkan ke kampung. Tapi, tiba-tiba saja status Sinabung menjadi Awas lagi. Apa daya kami, terpaksa mengungsi lagi sekarang. Yah, kami tidak terlalu memaksa, tapi kami akan sangat bersyukur jika masih ada pihak-pihak yang mau meringankan tangannya membantu kami, tetutama bantuan peralatan mandi serta kebutuhan anak-anak Balita dan bayi,” urai Nande Lesta dengan raut wajah memelas.

“Kita tidak tahu kapan ini akan berakhir,” kata Nande Melpan Pandia sambil menarik nafas dalam untuk melanjutkan ucapannya.

“Harapan kami bisa secepatnya hidup normal kembali menjalani hari-hari kami di kampung tercinta. Tak tahu lagilah, hanya Tuhan yang tahu,” lanjut Nande Melpan Pandia tadi.

Tiba-tiba saja Nande Lesta memecah kecekaman Sora Sirulo saat mendengar dan mencatat ucapan-ucapan para pengungsi.

“Biar kam tahu, ini hari ke lima saya tak gosok gigi!” ungkap Nande Lesta sambil berdiri dari duduknya dengan ketawa tapi berirama memelas.

Makan sangat penting, tapi penjagaan dan perawatan kesehatan juga penting, terutama untuk anak-anak Balita dan bayi. Inilah kondisi para pengungsi Sinabung di Posko Gereja GPDI Simpang Empat. Mereka sangat mengharapkan tangan-tangan penolong untuk bisa meringankan beban mereka akan kebutuhan peralatan mandi serta kebutuhan Balita dan bayi.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.