Pengungsi Sinabung Terancam Kelaparan

Jhon RockyJHON ROCKY. KABANJAHE. Pengungsi korban erupsi Sinabung asal Kutarayat (Kecamatan Naman Teran) yang berada di Posko BPPT Jambur Tongkeh, Berastagi, terancam kelaparan. Penyebab dri keterancaman ini adalah lantaran stok beras hanya cukup untuk 5 hari ke depan.

Sebahagian beras Bulog itu harus dijual oleh pengurus Posko untuk menutupi biaya lauk pauk, gas elpiji dan minyak goreng.

Ketika Sora Sirulo menanyakan hal ini kepada Koordinator Posko BPPT Jambur Tongkeh, Saleh Sembiring didampingi beberapa pengungsi [Senin  15/2], dia mengatakan, logistik terakhir kali didistribusikan oleh Pemkab Karo melalui BPBD Karo adalah minggu lalu [Selasa 9/2].

“Lauk pauk, gas dan minyak goreng biasanya diantar 2 hari sekali, tapi 5 hari belakangan ini tidak diantar lagi. Terpaksalah kami menjual stok beras agar kebutuhan lauk pauk, gas dan minyak goreng dapat dipenuhi,” tuturnya.




Hal ini telah dilaporkan kepada BPBD Karo dan Bupati Karo, namun belum ada jalan keluarnya sampai saat ini.

“Kalau sampai 3 hari ini belum ada solusinya, dapat dipastikan stok beras kami akan habis dan kami harus siap-siap kelaparan,” katanya memelas.

Ketika Sora Sirulo menghubungi Kepala BPBD Karo melalui telepon selularnya, dia mengakui dana logistik untuk pengungsi belum cair dari Pusat, namun pihaknya berusaha mencari jalan keluar masalah logistik ini agar pengungsi dapat makan dan tidak kelaparan.

“Kita berusaha terus menerus agar para pengungsi tidak sempat kelaparan,” ujarnya.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.