Peran Bidan dalam Pencegahan Penyakit Pada Bayi

jujurenOleh: Jujuren Sitepu (Medan)

 

 

Imunisasi

Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Amerika Serikat mengadakan program EMAS yang salah satu kegiatannya adalah melakukan imunisasi dan peningkatan gizi pada bayi.

Dengan imunisasi, bayi dan anak akan terlindung dari beberapa penyakit berbahaya yang sekaligus mencegah penyebaran penyakit-penyakit. Sebagaimana diketahui, penyakit menular yang diidap oleh seorang bayi atau anak dapat menyebar ke adik, kakak dan teman-teman di sekitarnya. Imunisasi akan meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak sehingga mampu melawan penyakit dengan vaksin. Selain bermanfaat untuk diri sendiri, imunisasi juga mencegah penyebarannya.

Jika anak tidak diberi imunisasi dasar lengkap, tubuhnya tidak mempunyai kekebalan yang spesifik terhadap penyakit. Bila kuman berbahaya yang masuk cukup banyak maka tubuhnya tidak mampu melawan. Ini bisa menyebabkan sakit berat, cacat atau meninggal. Anak yang tidak diimunisasi akan menyebarkan kuman-kuman tersebut ke adik, kakak dan teman lain di sekitarnya sehingga mewabah ke mana-mana dan selanjutnya menyebabkan banyak orang cacat atau tingkat kematian yang tinggi.

jujuren 35
Ketiga anak ini telah diimunisasi lengkap

Bila orangtua tidak mau anaknya diimunisasi, ini berarti berbahaya untuk keselamatan anak-anaknya dan anak-anak lain di sekitarnya. Inilah yang menjadi tantangan yang dihadapi Indonesia terutama Sumatera Utara. Masalahnya, rendahya pengetahuan masyarakat tentang pola hidup sehat dan sulitnya merubah prilaku petugas kesehatan dalam menanggulangi masalah kesehatan membuat masalah ini tetap pelik.

 

Peran Bidan

Bidan adalah ujung tombak dalam mengatasi masalah kesehatan dan sekaligus sebagai pendidik untuk masyarakat agar masyarakat berubah secara individu, keluarga maupun kelompok untuk berprilaku sehat, lingkungan sehat dan berperan aktif dalam upaya mewujudkan tingkat kesehatan yang optimal. Dengan begitu, diharapkan masyarakat dengan kesadaran sendiri, bersedia membawa bayinya atau anaknya untuk diimunisasi.

Peran bidan sebagai pendidik dapat dilakukan dengan cara memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui pendekatan edukatif yang terarah. Ini disesuaikan dengan kebutuhan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Dalam memberi penyuluhan, sebaiknya bidan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Jangan menggunakan bahasa medis, melengkapi dengan poster, gambar, pamflet serta demonstrasi, simulasi dan membuat fragmen sederhana. Pejabat yang berwenang hendaknya memberi hak secara penuh kepada bidan untuk bisa melaksanakan perannya sebagai pendidik kesehatan masyrakat.

Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi seorang bidan adalah melalui pelatihan. Dengan pelatihan yang terstandar, kesejahteraan bidan dapat terwujud sehingga dia dapat melakukan tugas kebidanan secara profesional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.