Perbandingan Nasdem–Golkar dengan Karo–Batak

robinson g. muntheOleh Robinson G. Munthe (Jakarta)

Kasus menarik, perebutan Ketum Golkar ARB vs SP dan analoginya dengan gerakan KBB (Karo Bukan Batak). Fakta menunjukkan bahwa SP kalah dan ARB jadi ketum. Tapi SP tidak memiliki mentalitas kalah, sebaliknya dia punya jiwa kepanglimaan. Dia tahu, kalau dia terus di Golkar dia akan tenggelam di bawah bayang-bayang ARB dan pendukungnya. Pada ujungnya, karir politiknya akan habis. Karena itu SP dan pendukungnya menggagas Nasdem yang pada awalnya juga mendapat kritikan dan cibiran di sana-sini,  tapi SP jalan terus.

Sekarang kita melihat Nasdem sebagai partai peserta Pemilu sudah memiliki apa yang disebut dalam politik sebagai “bargaining”, daya tawar politik. SP dan Nasdem sudah “memiliki sesuatu” sehingga berbagai pihak merapat ke dia, termasuk ARB yang dulu seterunya.

Penampilan Sanggar Sirulo yang menduetkan kulcapi dengan biola diiringi oleh gung, penganak, gendang singindungi/ singanaki dan ketteng-ketteng di HUT Mamre GBKP, Sibolangit
Penampilan Sanggar Sirulo yang menduetkan kulcapi dengan biola diiringi oleh gung, penganak, gendang singindungi/ singanaki dan ketteng-ketteng di HUT Mamre GBKP, Sibolangit

Itulah fakta politiknya. Walaupun tak persis sama, karena KBB bukan gerakan politik, tapi roh kepanglimaannya ada kesamaan. Aktivis KBB secara global memiliki roh kepanglimaan yang melihat dan mencermati keberadaan suku Karo dalam hubungannya dengan “Batak”, dan secara sigap mengambil posisi untuk tidak “di dalam bayang-bayang Batak”, karena menyadari posisi dan situasi itu akan berdampak buruk untuk masa depan Karo.

Landasannya tentulah telaah yang mendalam atas fakta-fakta sosiokultural Karo yang beda dengan Batak.  Tapi, di sisi lain, aktivis KBB tidak bisa menjamin bahwa gerakan KBB yang sesungguhnya adalah gerakan pencerahan dan pembebasan budaya Karo, tidak berimbas dan atau mengandung unsur politik dan ekonomi. Gerakan KBB melibatkan seluruh kalangan Karo. Karena itu, perspektif pemikirannya pun berbeda-beda sesuai pemahaman dan latarbelakang masing-masing namun dipersatukan oleh jiwa dan semangat kepanglimaan yang sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.