Kolom Boen Syafi’i: PNS, PEGAWAI NEGERI SYARNGIE?

PNS sekarang apa sudah diganti menjadi Pegawai Negeri Syarngie kah? Masak ada oknum yang pakai uniform PNS mirip milisi Taliban? Ah, Indonesia, kebebasan yang diberikan kini keblinger sudah. Beragama makin fanatik saja, tidak mau berfikir, yang penting dapat surga yang ada 72 bidadari montok, putih mulus, seperti sapi.

Segala atribut dari leluhur Arab ditiru. Dari hobi ngatjengnya, pakaiannya, kebenciannya terhadap Yahudi, sampai kebiasaan minum fifis camel segar (langsung dari kontrol onta).

Kalau pun ada bakal dilakukan juga. Pekok. Sudah tau negeri mereka amburadul, hobi perang, masyarakatnya primitif, tidak ada kemajuan teknologi di dalamnya, masih saja dijadikan role model oleh sebagian besar manusia di negeri ini.

Surga? Surga mana yang didapat dengan cara menjiplak budaya bangsa lain? Kalau benar begitu, berarti klaim Tuhan semesta alam itu bohong besar.

Mana ada Tuhan yang ngakunya semesta alam, tapi malah mewajibkan bahasa, budaya milik bangsa tertentu, ke bangsa lainnya yang sudah mempunyai bahasa dan kebudayaan sendiri.

Suka tidak suka, racun berbentuk dogma ini bakal terus menyerang isi kepala dari sebagian besar manusia Indonesia. Dan jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka negeri relijiyes yang bersistem satu agama, penuh peperangan serta perilaku masyarakatnya yang primitif, bakal segera terealisasi.

Wong oknumnya saja sudah banyak yang keracunan dogma, apalagi masyarakat awam yang dibinanya.

Pertinyiinyi?

Masih pantaskah mereka-mereka ini dipekerjakan, jika masih ada jutaan orang yang sungguh-sungguh mau bekerja, ikut aturan, dan lebih mencintai bangsanya sendiri daripada bangsa lainnya?

Pecat dan screening ulang para pegawai negeri dan mereka yang digaji oleh negara, yang ingin mendirikan negara dengan berlandaskan sistem satu agama saja.

Ini Indonesia, negeri yang memiliki peradaban besar, lebih besar dari bangsa yang dijiplak oleh sebagian besar rakyatnya.

Untuk MUI dan siapapun saja. Inilah fungsi buzzer sesungguhnya, yang telah kalian stempel haram. Yakni mencegah oknum yang telah digaji oleh negara, namun malah ingin menghancurkan bangsa dan negaranya, agar cita-cita pekoknya terlaksana.

Mata kami ada di mana-mana. Jangan pernah mencoba merusak tatanan di negeri ini, meski berkedokan nama Tuhan dan agama. Ngeyel? Siap-siap saja segala aib kalian, termasuk kunjungan di panti pijat, di lokalisasi dan tempat karaoke, kami kuliti.

Kami memang buzzer. Namun kami buzzer mandiri, bukan BCA, BNI apalagi bank cicilan yang tiap nagih kreditan, pasti dari dalam rumah diteriaki: “Pergi saja, di rumah tidak ada orangnya sama sekali..”

Lah? Lalu yang teriak itu siapa?

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.