Rapat Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Daerah Danau Toba

B. KURNIA P.P. KABANJAHE. Bupati Karo (Terkelin Brahmana S) menghadiri Rapat Kordinasi Pembahasan Perkembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba yang dibuka oleh Kemenko Maritim (Luhut Binsar Panjaitan), didampingi oleh Menteri Parawisata Arief Yahya, Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Wagubsu Nur Hazizah Marpaung di Institut Teknologi Del Jl. Sisingamangaraja, Sitoluama Laguboti (Tobasa) [Rabu 10/1].

Melalui press realease Pemkab Karo yang diterima oleh Sora Sirulo [Rabu 10/1: Sore], Bupati Karo (Terkelin Brahmana) menjelaskan bahwa Kawasan Danau Toba adalah salah satu prioritas KSPN yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat karena memiliki beberapa tempat yang indah dan ikonik.




Tongging yang terletak di pinggiran Danau Toba merupakan wilayah Kabupaten Karo yang termasuk di dalam KSPN sebagaimana telah ditetapkan oleh pemerintah. Daerah yang meliputi KSPN adalah lokasi yang memiliki kepentingan nasional. Mereka akan menerima dana infrastruktur nasional yang menyediakan jalan, air, bandara, dan sebagainya sesuai kondisi wilayahnya dan kemungkinan pembangunannya sesuau dengan dana yang tersedia.

Dengan begitu, KSPN berpotensi meningkatkan nilai lahan lebih tinggi dan akan mendorong masyarakat setepmpat mengkapitalisasi hak properti, Juga ada kemungkinan pengembangan untuk pengusahaan berupa hotel, resort dan villa di setiap lokasi.

“Pasti, dengan berjalannya pembangunan KSPN, otomatis segudang bisnis sektor pariwisata akan datang untuk berpartisipasi, baik pihak swasta maupun masyarakat lokal, maupun pemerintah pusat sendiri melalui BPWIP (Badan Pengembangan Wilayah Infrastuktur Pengadaan),” ujar Terkelin.

Menurut Terkelin, telah tersedia dana pembangunan untuk bedah rumah per kabupaten sekawasan Danau Toba. Direncanakan, melalui program ini akan dilakukan bedah rumah sebanyak 300 unit di tahun 2018 melalui Kemen PU PR.




Selain itu, kata Terkelin lagi, semua akan menghasilkan aliran pendapatan dari biaya lisensi dan usaha patungan dalam segala hal, mulai dari home stay, restoran, cafe, agen perjalanan, industri rumah tangga, pasar seni dan kerajinan khas, agro wisata, hingga rental kendaraan dan lain lain.

“KSPN merupakan program dari pemerintah pusat bagi pengembangan bisnis sektor pariwisata lokal dengan dana pihak ketiga, dimana sekawasan Danau Toba yang meliputi Kabupaten-kabupaten Toba Samosir, Samosir, Humbang Hasundutan, Karo, Tapanuli Utara, Dairi, Pakpak Bharat, dan Simalungun. Ini nantinya diharapkan memberikan dampak peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” papar Terkelin.

Atas terselenggaranya pembangunan KSPN tersebut, Kabupaten Karo sebagai salah satu yang daerahnya masuk dalam KSPN sekawasan Danau Toba diharapkan dapat menikmati keuntungan dalam sektor parawisatanya.

“Selain itu, penciptaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) yang tertuang dalam rapat memperkuat dan memungkinkan menciptakan ukuran dan cakupan KSPN Danau Toba menjadikannya pertaruhan maju tidaknya kawasan sebagai “All in One Eco Solutions” (Red. Semua dalam Satu Solusi Eco) yang melindungi lingkungan, mempromosikan pembangunan daerah berkelanjutan berskala besar dan menciptakan tingkat pengembalian yang tinggi bagi para pelaku bisnis sektor Eco Wisata di Kabupaten Karo,” tutup Bupati Karo.

FOTO HEADER: Ladang pertanian organik SAPO JUMA (Merek, Tongging) (Foto: Melcin Liong)









Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.