Kolom Telah Purba: Revolusi Mental di Karo

Telah PurbaUntuk pertamakalinya dalam hidupku, aku harus menangis membayangkan Taneh Karoku. Bagaimana tidak, mengingat nasib saudaraku di pengungsian, di tenda-tenda para pengungsi di desa Terong Peren sana. Mengingat gejolak, kisruh, dan ruwet serta rumitnya masalah lahan Siosar yang saling klaim, saling serang, saling tolak.

Mengingat sarana prasarana Kota Berastagi yang kurang diperhatikan. Mengingat air bersih di kotaku yang sulit didapat. Mengingat semrawutnya Pusat Pasar Kabanjahe dengan parkir liarnya. Mengingat ancaman lahar dingin yang menggantung di punggung Sinabung.

Melihat pegawai Pemkab yang berkeliaran di jam kerja, peredaran Narkoba yang proklamasi 2konon katanya dikendalikan oknum berseragam. Melihat begitu maraknya orang membeli kupon Togel, menyuap oknum PNS agar bisa mendapat pekerjaan. Mendengar petani yang dihadiahkan bibit jagung gratis, namun disuruh bayar juga.

Mendengar cerita mengenai pupuk palsu, Raskin yang tak sampai kepada yang berhak, Dana ADD yang ditahan dan disembunyikan oknum tertentu, listrik yang hidup segan mati tak mau.

Melihat perilaku berlalulintas yang seperti tidak berpendidikan serta begitu berkuasanya para preman. Wahai pemuda Karo, dimanakah orangnya yang mengaku sebagai Pemuda Gagah Berani?

Kenapa kini, seolah kita biarkan semua terjadi ?

Ke mana semangat patriot bambu runcing dulu?

Kapankah kita bisa bergabung menjadi pemuda yang bisa menjadi harapan bangsa kita?

Ayo kita kumandangkan Revolusi Mental di Karo. Kalau tidak sekarang, kapan lagi?

Foto-foto: NGGUNTUR PURBA




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.