Kolom Eko Kuntadhi: REZEKI ANAK SHOLEH!

Hari minggu, si mbak yang biasa masak di rumah minta libur. Cuti Valentine, katanya. Gak masalah. Temanku Abu Kumkum jago masak. “Mau menu apa, mas?” tantangnya. Kumkum hapal hampir semua jenis masakan asli Indonesia. Mulai dari Mie Goreng, Ayam Bawang, Kari Ayam sampai Soto Koya. Semua di luar kepala.

Belum juga mulai masak, di pagar ada yang ketak-ketok.

Kumkum keluar. Ternyata ada driver Go food. Antar makanan. Menunya nasi bakar, ada suiran gepuk, sambel terasi plus lalapan. Enak.

“Pasti Kumkum mau surprise nih. Dia pesen makanan buat temannya,” kataku dalam hati.

Inilah enaknya punya teman yang baik. Tanpa diminta, semua sudah dipikirin. Waktu ditanya, Kumkum cuma menjawab. “Rezeki anak sholeh, mas. Pamali kalau kita tolak.”

Aku makan dengan lahap. Kumkum juga. Maklum belum sarapan. Jadi lumayan krucukan perutnya. Habis makan nasi bakar, Kumkum pamit. Gak tahu ke mana.

Aku keluar sebentar. Mau merokok di teras. Di depan ada tetangga sebelah rumah. Celingak celinguk. Kayak orang bingung.

“Lagi nunggu apa, mas,” tegurku basa basi. Aku adalah tetangga yang baik. Meski jarang bersapaan.

“Iya nih. Lagi nunggu Go Food. Kok gak datang-datang, ya?” ujarnya ramah. Busyet! Jujur, gue gak berani nanya. Dia pesennya nasi bakar apa bukan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.