Kolom Asaaro Lahagu: SABAR PAK JOKOWI — Rakyatmu Susah Diatur

Asaaro Lahagu

Rakyat : Pak Jokowi, kami lagi nganggur. Tak ada pekerjaan. Nggak ada lowongan. Tolong dong buka lapangan pekerjaan.

Jokowi : Oh… Ok. Saya usahakan deh. Saya coba jungkir- balik mencari investor agar membuka pabrik di Indonesia.

Dengan demikian, lowongan pekerjaan terbuka.

Jokowi : Hi bro investor… Yuk buka pabrikmu atau usahamu di
Indonesia. Rakyatku pada nganggur. Butuh pekerjaan. Tolong dong…

Investor : Nggak la ya. Iklim investasi di negerimu kurang baik. Soalnya undang-undangnya tumpang-tindih. Ijinnya panjang-panjang dan berbelit-belit. Habis duit kami mengurusnya. Lagi pula rakyatmu dikit-dikit demo.

Ethos kerja mereka rendah. Maunya gaji naik, kerja santai-santai, suka tidur siang. Rakyatmu maunya diangkat pegawati tetap, walaupun orangnya malas-malas kerja.

Jokowi : Oh gitu… Ok deh. Saya buat undang-undangnya ya. Omnibus Law. Law for all. Aturan untuk semua. Saya coba buat aturan yang menarik bagi anda pengusaha. Ijin yang satu pintu dan dipersingkat. Dengan demikian, kalian investor tertarik membuka usaha di Indonesia, lalu lapangan pekerjaan terbuka. (Omnibus Law disahkan. Fadli Zon terbengong, Demokrat melongo).

Investor : Omnibus Lawnya mantap Pak Jokowi. Kami mau dong investasi di Indonesia. Saatnya berinvestasi di negerimu. Aturannya menarik nih. Dalam Omnibus Law aturannya jelas. Sudah bagus. Kita-kita pengusaha senang dan punya bargain dan posisi bagus berhadapan dengan buruh.

Jokowi : (Senang) Nah… hallo rakyatku. Aturan sudah dibuat. Omnibus Law. Pengusaha terlihat sangat tertarik. Sebentar lagi investor berbodong-bondong datang membuka usaha di negeri kita. Lowongan pekerjaan yang rakyatku nantikan akan terbuka. Kesejahteraan di depan mata.

Rakyat : (Marah luar biasa)…. Omnibus Law? Itu pro pengusaha…. Buruh ditindas. Kami tentang. Mogok nasional 3 hari. Demo…. Bakar…. Rusak….. Cabut UU Omnibus Law. Itu merugikan buruh… (Donatur kucurkan duit, danai demo, kacaukan situasi. Sebarkan hoax. Buruh terprovokasi.

Jokowi : Ha….? Jadi kita buat UU yang pro buruh? Maksudnya naik gaji terus…. Cuti terus…demo terus….. Tagih THR terus…. Kerja sedikit, libur banyaaaaak…. Kalau dipecat dibayar 50 kali lipat? Masuk kerja, langsung pegawai tetap? Oh OK. Kita bikin UU yang menguntungkan buruh ya. (Omnibus Law dicabut, lalu dibuat Omnibus Laborer. Buruh senang dan bahagia).

Investor : Ha…. ngeri deh. Buruhnya demo. Bakar. Kami takut bangkrut. Omnibus Laborer? Siapa yang mau. Itu UU pro buruh? Berat deh Pak Jokowi. Kami lebih untung buka usaha di Vietnam sana. Ethos kerja buruhnya 2 kali lipat dari Indonesia. Gajinya jauh di bawah Indonesia.

Sorry Pak Jokowi. Kami minggat ya. Kami berencana pindah pabrik dari Indonesia deh. Makan itu UU pro buruh. (Batal deh buka pabrik dan usaha di Indonesia. Lowongan pekerjaan tak ada yang baru. Pengangguran bertambah).

Rakyat : He.. Pak Jokowi, kok tidak ada lowongan pekerjaan. Kami terus-terusan nganggur. Tidak ada pekerjaan… Tolong kami Pak, buka lowongan pekerjaan. Tolong….. tolong…..

Jokowi : Capek deh…. Rakyatku memang susah diatur. Terus gimana ya? (Tetap Optimis. Mutar otak 360 derajat).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.