Kolom Edi Sembiring: SAMPAI TANAH RAKYAT DIKEMBALIKAN — Petani Karo Berjalan Terus Menuju Istana

Komisi IV DPR RI :

Kami Bersama Petani, Sampai Tanah Rakyat Dikembalikan.

“Kepada PTPN kami ingatkan, jangan berperilaku seperti penjajah (kolonial) Belanda.”

Selasa, 7 Juli 2020, ini adalah hari ke-13 aksi jalan kaki 170 petani asal Desa Simalingkar A dan Mencirim (Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara). Peserta aksi telah melewati perbatasan Sumut – Riau.

Sebelumnya, para petani beristirahat di aula Santun Berkata Bijak Berkarya, Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Sumatera Utara).

Pagi sekitar Pukul 09:00 WIB, peserta aksi bergerak mengarah ke Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Dan sesampainya di pintu masuk Kabupaten Rokan Hilir, Riau, dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada para petani oleh petugas kesehatan Bagan Sinembah, Riau.

Hingga hari ke-13 ini sudah ditempuh sekitar 460 Km dari jarak tempuh yang akan dilakukan sepanjang 1.812 Km menuju Istana Negara, Jakarta. Masih ada sekitar 1.352 Km lagi jalan yang akan ditempuh.

Dewan Pembina Serikat Petani Simalingkar dan Mencirim Bersatu (Aris Wiyono) mengatakan, aksi jalan kaki ini dilakukan petani agar mendapat perhatian Presiden Jokowi atas perampasan tanah mereka oleh pihak PTPN 2. Padahal, sebagian tanah yang mereka kuasai sudah bersertifikat SHM dari BPN Deli Serdang.

Sore ini di gedung dewan terhormat, kasus penyerobotan tanah milik para petani Simalingkar A dan Mencirim (Deli Serdang, Sumatera Utara) yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara 2 disinggung dalam rapat antara Komisi IV dengan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo).

Secara khusus, Pimpinan Komisi IV DPR RI (Daniel Johan) meminta Syahrul Yasin Limpo memperhatikan nasib petani-petani itu yang lahannya dirampas oleh PTPN.

“Saya ingin mengajak keberpihakan Pak Menteri terhadap perjuangan petani Simalingkar (dan Mencirim) yang hari ini sudah berjalan kaki selama 13 hari menempuh 400 km yang tanahnya dirampas PTPN. Hadir enggak PTPN di sini?” ucap Daniel, di ruang rapat Komisi IV DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan [Selasa 7/7].

Daniel Johan selanjutnya mengatakan, lahan pertanian milik petani lokal di Simalingkar dan Mencirim diserobot oleh PTPN 2. Sehingga Kementan haruslah bertanggungjawab untuk mengembalikan lahan petani lokal tersebut.

“Mereka terus berjalan ke Istana, menempuh 1.812 Km. Jadi, kami minta Pak Menteri turut keberpihakannya,” tambahnya.

Politikus PKB ini juga mendesak PTPN untuk tidak mengambil lahan rakyat kecil. Bahkan justru seharusnya mendukung para petani lokal agar berkembang, karena membantu pemerintah melaksanakan program ketahanan pangan di masa krisis pandemik Covid-19 ini.

“Kepada PTPN kami ingatkan, jangan berperilaku seperti penjajah (kolonial) Belanda. Kepada para petani Simalingkar dan Mencirim jaga kesehatan. Kami Komisi IV tentu selalu bersama perjuangan petani, sampai tanah rakyat dikembalikan,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.