Kolom M.U. Ginting: SANDIWARA VENEZUELA (4)

Oposisi Guaido menuduh Maduro berusaha mentransfer duit $ 1,2 miliar ke bank di Urugay dan meminta kepada penguasa Uruguay supaya tidak mengizinkan usaha transfer Maduro [Senin 4/2]. Betul apa tidak usaha Maduro ini, tentu susah mencari buktinya. Tetapi, berita begini pasti menguntungkan oposisi Guaido, karena di Venezuela apa yang sudah terbukti banyak terjadi ialah korupsi pejabat di mana-mana

Berita sensasi transfer dolar ini bikin lebih bergairah para pengikut oposisi bahwa Maduro memang harus dan patut mundur atau dijatuhkan dari kursi jabatannya sebagai presiden Venezuela.

Orang bisa membayangkan kalau Maduro/ keluarganya sudah bikin persiapan untuk masa depannya sekiranya harus mundur serta keluar dari Venezuela dan bisa ditampung sementara di Uruguay. Inilah bayangan masa depan seorang diktator pada umumnya di mana saja di negeri berkembang terutama pada era lalu.

Masih ingat Idi Amin, Mobutu dll? Tetapi apakah Maduro sudah berencana demikian (?), masih pertanyaan besar. Guaido atau setidaknya penasehat-penasehatnya tentu sudah pernah membaca berita ‘hijrah’ berbagai diktator dunia, dan coba-coba mentrapkannya atas ‘diktator’ Maduro. Berita ini bisa benar, bisa tidak, tetapi Guaido sudah dapat faedahnya lebih dulu. Lihai, lihai he he . . .

Dari sudut SDA, duit sebagai tenaga pendongkrak gerakan/ tindakan apa saja. Penasehat keamanan AS John Bolton terus terang bilang kalau dukungan AS menjatuhkan Maduro atau mengakui oposisi Guaido adalah minyak Venezuela, bukan soal menegakkan atau melindungi demokrasi.

“Smashing the claims of “protecting democracy” in Venezuela, the United States National Security Advisor John Bolton said in an interview that they are backing the illegal coup in the South American country because of oil.” John Bolton Admits US-backed Coup in Venezuela Is About Oil, Not Democracy – Global Research

John Bolton Admits US-backed Coup in Venezuela Is About Oil, Not Democra…Smashing the claims of “protecting democracy” in Venezuela, the United States National Security Advisor John Bol…

John Bolton terus terang bilang: “We‘re Taking Venezuela’s Oil” [Rabu 30/1]. Wow, hebat memang keterusterangan Bolton. Terus terang bilang bukan soal demokrasi, tetapi soal dolar, soal SDA. Itulah soal Venezuela di kepala Bolton. Coba kita bandingkan dengan isi pemikiran Trump dalam perpolitikan nasionalnya memandang bangsa-bangsa dunia (pidato pelantikannya 20/1 2017):

-“We see good will with the nations of the world but we do so with the understanding that it is the right of all nations to put their nations first. We will shine for everyone to follow.”

Sikap dan arus besar pandangan politik Trump berbeda dengan Bolton. Apakah Trump akan mengikuti Bolton? Memanfaatkan Bolton? Atau akan memecat Bolton? Menarik untuk diikuti lanjutannya dalam ‘sandiwara’ ini.

Sikap EU setelah waktu ultimatumnya habis, lantas mau bikin statement bersama mengakui Guaido, tetapi diprotes oleh Italia, sehingga akhirnya  kemarin [Senin 4/2] sebagian yang lain bikin koordinasi tersendiri dalam mendukung Guaido yaitu Perancis, Spanyol, Jerman, Inggris, Portugis, Swedia, Denmark, Austria  dan Belanda. Negara-negara ini meminta supaya  Guaido bikin pemilihan presiden secepat mungkin. Beda dengan Trump yang tidak menuntut Pilpres baru, tetapi mengakui Guaido sebagai interim presiden.

EU sebagai organ terbesar globalis NWO di Eropah bikin agenda sendiri di Venezuela. Berlainan dengan Trump sebagai seorang nasionalis, dan adalah musuh utama globalis NWO deep state, sampai hari inipun belum pernah ngomong soal menuntut adakan pemilihan baru presiden di Venezuela. Trump sepertinya lebih memberatkan Pilpres nanti jadi urusan Guaido sendiri dengan rakyat Venezuela, seperti pemilihan presiden lalu di Brazilia yang dimenangkan oleh pemimpin nasionalis Jair Bolsonaro.

Tetapi EU adalah proyek kaum globalis di Eropah, proyek besar menuju NWO, bukan proyek nasionalis Trump. Trump menginginkan semua negara Eropah mencontoh Brexit, dia sepemikiran dengan Farage. Kekuatan nasional bangsa-bangsa Eropah sedang bangkit semakin besar melawan kekuatan global neolib NWO atau deep state.

Begitu juga seluruh Amerika Latin diharapkan oleh Trump supaya bisa mengikuti jejak Brazilia.

Sekarang di Venezuela pergolakan dua kekuatan dunia itu sedang bertarung dalam sandiwara nyata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.