Oleh: Joni Hendra Tarigan (Pengalengan, Jabar)
Potensi panas bumi Tanah Karo, khususnya di Gunung Sibayak, sangat terkenal di kalangan pembangkit listrik terkait berbagai masalah mulai dari peralatan yang dipergunakan memang tidak sntandard dan juga berbagai masalah permainan bisnis lainnya. Belums secerah pembangkit panas bumi lainnya di Indonesia.
Akan tetapi, setelah melihat penggunaan panas bumi di New Zealand, saya berpendapat potensi listrik panas bumi Tanah Karo mungkin tidak terlalu bagus. Tetapi, bukan berarti tidak bisa dikembangkan dan dikelola. Jika panas bumi digunakan secara langsung (bukan pembangkit) maka modal yang dibutuhkan tidak terlalu mahal, dan juga modal lebih cepat kembali.
[one_fourth]jika panas bumi tersebut digunakan langsung[/one_fourth]
Ini bisa dilakukan jika panas bumi tersebut digunakan langsung untuk pemanas permandian, pemanas penangkaran ikan (udang, lobster), pemanas untuk tanaman yang butuh temperatur hangat, dan lain-lain. Masih banyak lagi penggunaan langsung yang bisa dikembangkan,
Akan tetapi, sebaiknya pemanfaatan ini dilakukan oleh pemerintah lewat PEMDA. Katakanlah BUMND yang mengelola. Jadi PEMDA tidak hanya mampu menyerap anggaran, tetapi juga bisa menghasilkan anggaran yang kembudian bisa dikembangkan ke sektor-sekto lainnya. Misalnya pembentkan laboratotium tanah, laboratorium hama, dan lain-lain.
Begitulah sedikit,, tentang potensi penggunaan langsung panas bumi.