SEMANGAT PERANG SUNGGAL MENGGELORA — Petani Karo Hilir Panggil Sofyan Djalil di Depan Kementrian ATR/ BPN Jakarta

ADITIA T. BASAM. JAKARTA — Setelah menunda sehari tidak melakukan aksi setibanya di Jakarta, hari ini [Selasa 11/8], para petani Karo Hilir mengawali aksinya di ibu kota di depan Kantor Kementrian ATR/BPN.

Selain berorasi, mereka menyanyikan lagu-lagu penyemangat hunjuk rasa dalam Bahasa Indonesia dan lagu-lagu Suku Karo seperti halnya lagu Mejuah-juah.

Orasi mereka terutama menuduh Menteri ATR/ BPN (Sofyan Djalil) tidak memihak rakyat melainkan pengusaha. Mereka mengharapkan Bapak Presiden Jokowi menurunkan menteri yang satu ini.

Mereka juga mengharapkan Presiden Jokowi menyelesaikan sengketa tanah di Desa Simalingkar A (Kecamatan Pancurbatu) dan Desa Mencirim (Kecamatan Kutalimbaru). Keduanya berada di Kabupaten Deliserdang yang juga dikenal Karo Jahe (Karo Hilir) sebagai bagian Taneh Karo.

Video ini direkam oleh Edi Sembiring: Lagu MEJUAH-JUAH

Para petani Karo Hilir yang tediri 170 petani ini tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB). Kemarin dulu [Minggu 9/8], mereka tiba di Jakarta setelah melakukan aksi jalan kaki selama 45 hari dari Medan. Para petani difasilitasi tempat istirahat di Gedung YTKI (Yayasan Tenaga Kerja Indonesia) oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

Seyogyanya kemarin [Senin 10/8] mereka telah bergerak menuju Istana Negara. Atas adanya upaya penyelesaian tingkat atas, perjalanan menuju Istana Negara ditunda. Karena hingga tengah malam kemarin tidak ada kepastian penyelesaian tingkat atas, maka para petani Karo Hilir ini pada Pukul 07.00 WIB pagi tadi bergerak lagi ke arah Istana Negara.

Seorang Karo yang kebetulan melihat mereka dari bus bergerak di jalan mengontak SORA SIRULO menyatakan rasa harunya campur rasa bangga.

Rupanya rombongan mengarah untuk melakukan orasi ke Kementian ATR/ BPN. SORA SIRULO menyempatkan diri melakukan siaran langsung dari lokasi. Lihat videonya di bawah ini.

Hunjuk rasa petani Karo Hilir ini seperti menggelorakan kembali semangat Perang Sunggal, perlawanan Suku Karo selama 23 tahun tehadap penanaman modal asing di Karo Hilir. Perjuangan itu bukan hanya dilakukan oleh warga Karo Hilir, tapi justru dipimpin oleh seorang puanglima dari Karo Pegunungan, Ngumban Surbakti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.