Kolom Andi Safiah: SI TUKANG KLAIM

Mengapa orang-orang yang tidak beragama sering kali dilabel “a-moral” oleh mereka yang katanya beragama? Padahal, jika diperiksa sejarahnya, apa yang kita sebut “moral” adalah sesuatu yang alamiah dalam DNA manusia.

Bahkan binatang sekalipun punya sisi moralitas.

Arthur C. Clark seorang ilmuan sekaligus Futurist pernah menulis “moralitas dibajak oleh agama”. Bahwa sejak dulu kala, agama memang suka main bajak. Bahkan hingga saat ini kaum agamawan tidak ingin ketinggalan kereta terhadap berbagai penemuan scientific.

Di tahun 2012, ketika eksperimen LHC di Geneva sukses menjawab apa penyebab materi bermassa. Mereka juga tidak ingin ketinggalan melakukan aktivitas pembajakan dengan melebel partikel “Higgs Boson” sebagai “Partikel Tuhan”.

Padahal, Leon Lederman ketika menulis buku dengan judul “the goddam particle” sebenarnya hanya bercanda. Alasannya “Tuhan” memang sejak lama di gunakan untuk mengisi ruang “ketidaktahuan” manusia (God of the gap).

Lalu, apa pesan moral di balik semua ini? Cuman satu, bahwa agama tidak pernah membangun satu metode scientific pun. Agama selalu menunggu penemuan-penemuan scientific yang siap diklaim kebenarannya sesuai dengan kitab fiksi yang mereka percaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.