Sirulo TV: Warga Karo Merasa Diteror, Tidur di Kolong Jembatan, Sesak Penat Dada Simpan Derita

RANDAL LAZUARY. MEDAN Sekitar 70 warga Desa Lau Cih (Kecamatan Pancurbatu) yang mewakili Masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih menggelar aksi simpati dan akan menginap di bawah Flyover Jamin Ginting, Padangbulan (Medan) [Minggu 23/7]. Aksi yang digelar puluhan kepala keluarga ini dilakukan atas ketakutan terhadap intimidasi dan ancaman dari pihak aparat tentara dan polisi serta preman yang ingin mengusir mereka dari tanah ulayat mereka di Lau Cih.

“Hari ini kami akan menginap di sini (di bawh Flyover Jamin Ginting) meminta perlindungan dari masyarakat Karo sekitaran Padangbulan. Besok kami akan melanjutkan menginap di DPRD-SU,” ungkap Nande Sungam.

Menurutnya kepda SORA SIRULO, mereka ketakutan untuk tinggal di desa mereka karena telah mengalami beragam teror yang terus menerus dilakukan oleh oknum-oknum preman di Lau Cih.

“Sepertinya mereka ingin mengusir kami secara paksa dari tanah leluhur kami di Lau Cih,”  tuturnya.

Lain halnya dengan Petrus Surbakti yang turut aksi di Fly Over Jamin Ginting. Menurutnya, mereka tidak akan berhenti terus meminta bantuan dan dukungan kepada siapapun untuk membantu Masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih.

“Menangis hati kami diusir dari tanah leluhur sendiri. Air mata tumpah ruah ke dalam daging menyesak dada ini,” ucap Petrus sambil memerankan tangannya menggapai dada yang menandakan telah sesak penat derita ditelan ke dalamnya.

Forum komunikasi Mahasiswa dan Pemuda Karo (FORGAMMKA) berharap penuh kepada seluruh mahasiswa dan pemuda turut bergabung melakukan pendampingan terhadap masyarakat Ulayat Sibayak Lau Cih yang notabene merupakan Suku Karo yang sudah ada di Lau Cih sejak sebelum Jaman Kolonial.

Yoki Lingga mewakili FORGAMMKA berseru: “Mari bersatu kita semua mahasiswa dan masyarakat untuk mengawal orang-orang tua mendapatkan haknya. Jangan biarkan harga diri kita Suku Karo di koyak-koyak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab di tanah kita Suku Karo sendiri. Suku Karo sudah duluan di Deliserdang dan Medan dari semua suku yang ada.”








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.