SiruloTV: FESTIVAL BUDAYA DESA DOKAN 2021

Liputan AISYAH BARUS Dari Karo Julu (Sumut)

Telah berlangsung sebuah festival budaya Desa Dokan 24 November 2021 lalu di Desa Dokan (Kecamatan Merek, Kabupaten Karo) atau secara tradisional desa ini disebut terletak di Karo Julu (Karo Hulu). Sebagian besar kegiatan festival ini dipusatkan di bekas bangunan tempat menumbuk padi tradisional (lesung) Desa Dokan dan halaman sekitarnya.

Festival berlangsung dari pagi hingga malam. Di bagi menjadi dua sesi.

Sesi pertama diisi dengan perlombaan yang diikuti oleh warga setempat. Perlombaan yang digelar adalah Lomba Ertudung (mengenakan tutup kepala wanita), Lomba Erbulang (mengenakan tutup kepala pria) dan Lomba Kuliner yang meliputi pembuatan: 1. Cimpa Buka Siang, 2. Rires (lemang) dan Manuk Ratur (manuk sangkepi).

Perlombaan dilaksanakan secara berkelompok. Karena desa ini terdiri dari 3 dusun, maka perlombaan dilakukan antar dusun. Setiap dusun menyiapkan kulinernya di depan rumah adatnya masing-masing dan setiap orang mengambil bagian.

Bapak-bapak mengambil bagian dalam menyiapkan lemang dan ibu-ibu menumbuk beras untuk tepung bahan cimpa. Sesi pertama ini berlangsung dari pagi hingga siang hari. Di akhir sesi pertama , pada siang hari, makanan yang disiapkan untuk lomba akan dinilai. Setelah penilaian, makanan dibagikan kepada seluruh tamu yang hadir di acara festival tersebut.

Sesi ke dua berlangsung dari siang hingga malam hari, diisi dengan berbagai pertunjukan kesenian. Desa Dokan sendiri menampilkan pertunjukan teater Kuda Sitajur, dibawakan oleh Sanggar Seni Arih Ersada.

Kuda Sitajur melakonkan seorang panglima perang bernama Sitajur dengan kuda tunggangannya berperang melawan musuh yang ingin menguasai wilayah mereka. Disayangkan, Sitajur akhirnya kalah dan gugur di medan perang.

Semua pemerannya adalah anak laki-laki yang mengenakan busana Karo dilengkapi bulang-bulang. Musik pengiringnya kulcapi, keteng-keteng, surdam dan balobat.

Ada juga penampilan seni tari yang terdiri dari Tari Lima Serangkai, Tari Biring Manggis, Tari Piso Surit, Tari Mbuah Page, Tari Odak-odak dan tari kreasi. Penari dalam pertunjukan ini terdiri dari anak laki-laki dan anak perempuan dari Sanggar Seni Arih Ersada.

Sesi ke dua tidak hanya diisi oleh warga setempat dan Sanggar Seni Arih Ersada, beberapa sanggar seni dari desa lain di Dataran Tinggi Karo ikut mengisinya. Sanggar seni Nggara Simbelin dari Lingga, misalnya, menampilkan teater Gundala-gundala.

Sanggar seni Nang Belawan menampilkan teater Perjuma-juma yang menceritakan bagaimana seorang laki-laki ertutur dan  naki-naki.

Sanggar seni dari Lingga Julu menampilkan pertunjukan Nuri-nuri dan tari Lima serangkai. Sanggar seni Gung Leto menampilkan pertunjukan tari dan alat musik tradisional karo.

Festival ini juga dihadiri oleh beberapa penggiat budaya ,perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo. Untuk memeriahkan festival dihadirkan juga pengisi acara dari Etnika Musik dan juga Yemima br Ginting.

Sangat disayangkan, Festival Budaya Desa Dokan ini diselenggarakan tidak seramai festival pada umumnya karena adanya Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Untuk peserta Festival sendiri kurang lebih berjumlah 150 orang karena harus mengikuti protokol kesehadan di masa Pandemi ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.