Kolom M.U. Ginting: SOLIDARITAS KARO

M.U. Ginting 2

galian 3“Maraknya proyek Galian C dan kurangnya perhatian pemerintah merupakan penyebab utama dari kerusakan ini,” dilaporkan oleh Sora Sirulo.

Pemerintah pendatang ini sudah lama merusak lingkungan tanah ulayat Karo Jahe. Dominasi kekuasaan pendatang ini telah mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat asli. Menakjubkan juga memang kepintaran pendatang sehingga penduduk asli orang Karo tak bisa bikin apa-apa selain menderita saja. Terlihat juga solidaritas Karo sangat minimal. Ini juga harus diakui karena kepintaran pendatang, bukan karena kebodohan penduduk asli.

Sangat jelas dalam kasus 9 desa Bangunpurba dimana lobbi orang-orang pendatang (6 orang Batak ketika itu) ke institusi MA Bagir Manan dan kasus Juma Tombak dengan melobbi institusi MK Mahfud juga berhasil bagus bagi penguasa pendatang di Deliserdang. Dalam soal lobbi orang Karo masih jauh ketinggalan walaupun sekarang sudah banyak perubahan dan sudah tambah pengetahuannya dan sudah lebih maju.

Dalam soal pendatang dan penduduk asli Prof. MacDonald bilang: ”Minorities (pendatang – MUG) should be welcomed but they sould not be able te remake society in their own image”.

Di Deliserdang, bukan hanya ‘remake society in their own image’, tetapi juga sudah mendominasi kekuasaan dan merusak lingkungan tiap hari sejak kekuasaan di tangan pendatang orang Batak.

Lobbi mereka ke MA dan MK juga sangat berhasil tetapi sangat merugikan bagi penduduk asli pemilik tanah ulayat orang Karo. Di mana solidaritas Suku Karo?


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.