Belakangan, karena Pilkada, banyak cara orang melakukan promosi calon yang “didukungnya”. Sah-sah saja mendukung, tetapi bila karena calonnya perempuan lalu dikau menyanjung-nyanjung perempuan sepertinya sedikit berlebihan.
Sejak Kartini menyuarakan emansipasi, peran perempuan di dalam masyarakat sudah setara.
Jangankan bupati, presiden perempuan pun kita punya. Berilah contoh hasil kerjanya apa. Mau calonnya laki-laki ataupun perempuan adalah sama.
Jangan mengangkat sesuatu hal yang kurang penting untuk mengalihkan hasil kerjanya (yang nol), karena peran utamanya nanti adalah sebagai pemimpin masa depan.
Orang tidak tanya dia berkumis atau berlipstik.