Terowongan Kuta Tualah, Delitua

gua

jebta 3JEBTA SITEPU. NAMORAMBE. Adanya terowongan yang diduga peninggalan Belanda di Desa Kuta Tualah (Kecamatan Namorambe) membuat tim Sora sirulo tertarik untuk mengunjunginya [Kamis 8/4].

Lokasi mulut terowongan ini persis di dekat aliran Sungai Lau Tani (Lau Petani), tak jauh dari jembatan Titi Pamah. tidak jauh pula dari situ ada lokasi lokasi pembangunan perumahan milik Martin Sitepu (60) (10 km dari simpang empat Desa Batu Penjemuren ke arah Delitua).

gua 1Martin sitepu selaku pemilik lahan menuturkan kepada Sora Sirulo, terowongan ini sudah lama keberadaannya, namun baru sekarang dibersihkan dan dirawat.

“Sudah lama nya terowongan ini. Dulu, pernah juga dari luar datang kemari meneliti. Masyarakat di sini sering menganggap terowongan ini keramat dan banyak yang datang kemari untuk berjiarah atau sekedar ercibal,” katanya (ercibal adalah bahasa Karo untuk bersaji sesajen)

Lebih lanjut Sitepu mengatakan, warga sekitar percaya terowongan ini adalah pintu masuk ke alam ghaib dan, di bagian dalam, terowongan ini sangat luas.

gua 2“Hanya pintu terowongan ini aja yang kecil. Kata banyak guru (dukun Karo, red.) di dalamnya sangat luas dan tidak memiliki ujung,” sambungnya.

Pantauan Sora Sirulo, terowongan ini berdiameter 50 x 50 cm. Di samping terowongan yang satu ini, ada terowongan-terowongan kecil lainnya berdiameter 10-20 Cm yang menurut Pak Sitepu adalah anak dari terowongan utama.

“Yang kecil ini anak-anaknya,” terangnya.

Ada juga beberapa mata air alami siap minum di samping terowongan ini. Jenis tanah di sekitar terowongan adalah berupa tanah kuning, batuan kapur dan beberapa unsur tanah keras lainnya. Tampak juga beberapa sesajen dan dupa yang ditaruh di depan mulut terowongan.





gua 3gua 4gua 5



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.