Tifatul Sembiring Sebagai Khatib Shalat Idul Adha di Medan

DENHAS MAHA. MEDAN. Walikota Medan (Drs H T Dzulmi Eldin S MSi) bersama ribuan warga melaksanakan Shalt Idul Adha di Lapangan Merdeka, Medan [Jumat 1/9]. Dalam kesempatan ini, Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia (Ir H Tifatul Sembiring) bertindak sebagai khatib, sedangkan qori nasional (A Ahmad Muhajir SPdi) menjadi imam.

Sejak pukul 06.00 WIB, satu per satu warga berdatangan untuk melaksanakan Shalat Idul Adha di lapangan bersejarah tersebut. Lantunan kalimat takbir terus berkumandang hingga jelang pelaksanaan shalat dimulai. Sekitar pukul 07.30 WIB, pelaksanaan Shalat Idul Adha pun dimulai.

Usai shalat, dalam tausiahnya Tifatul Sembiring memaparkan, ibadah haji bukanlah sekedar peristiwa ritual belaka dan bersifat seremonial. Sebab, syariah haji diturunkan setelah Rasullah SAW beserta sahabat melalui pengorbanan dan jihad yang panjang, serta penuh suasana persaudaraan dan saling mencintai.

Kemudian pria yang kini menjadi anggota Komisi III DPR RI itu menjelaskan tentang ciri manusia takwa. Ciri pertamanya, peduli dan sadar untuk membantu saudara-saudara seimannya. Lalu, sadar untuk memperhatikan nasib saudara-saudaranya serta senantiasa dalam keadaan lapang maupun sempit namun tetap menginfakkan sebagian hartanya. Jadi orang takwa itu, tegas Tifatul, harus peduli kepada nasib umat Muslim di mana saja berada, baik dalam maupun luar negeri. Sebab, Muslim dengan Muslim itu bersaudara.

“Kita harus membela saudara-saudara kita yang tertindas dan dizhalimi serta dirampas kemerdekaannya!” Tegas Tifatul.




Di Tanah Air sendiri, kata Tifatul, masih banyak yang mengharapkan uluran tangan. Hal ini tidak terlepas akibat terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, PHK, kemiskinan, penggusuran, maupun yang lainnya. Terkait dengan bencana yang terjadi tersebut, Tifatul bertanya apakah ada peduli dengan para korbannya.

Jadi, hanya kitalah yang bisa menjawabnya apakah kita ini sudah manusia kategori manusia yang bertaqwa. Jika penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, maka Allah SWT akan menurunkan keberkahan bagi mereka. Kata Ibnu Katsir, berkah adalah kebaikan yang berlimpah, ungkapnya.

Di sisi lain, pria kelahiran Bukit Tinggi berdarah Suku Karo itu pun mengajak semua untuk fokus membangun diri sendiri dan rumah sendiri. Dikatakannya, Medan adalah rumah kita dan Indonesia tanah tumpah darah kita.

“Semoga kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia tetap utuh sepanjang zaman. Kedamaian yang mesti dipertahankan,” ujarnya.

Sementara itu, Walikota usai shalat mengatakan, pengorbanan yang telah dilakukan Nabi Ibrahim As dan putranya Ismail dapat menjiwai dan memotivasi semua sehingga saling memahami dan mau berkurban di antara sesama dengan penuh rasa keikhlasan. Untuk itulah dengan semangat berkurban ini, Walikota mengajak seluruh umat Muslim di Kota Medan untuk terus menjaga ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini tetap aman dan kondusif.

“Selain itu, saya juga berharap agar semangat berkurban ini dapat diaplikasikan dengan bentuk nyata dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama dalam upaya membangun diri, bermasyarakat serta mendukung penuh seluruh program pembangunan yang tengah dijalankan saat ini,” harapnya.

Beliau selanjutnya mengingatkan, makna berkurban intinya adalah kesediaan, kerelaan dan keikhlasan dalam berbagi terhadap sesama sekaligus melaksanaan perintah Allah dan Rasul-Nya. Oleh karenanya dalam berkurban, Eldin berpesan agar niatnya semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT.

“Insya Allah, ini akan membawa kita kebahagiaan dunia dan akhirat,” pesannya.

Sebelum pelaksanaan Shalat Idul Adha dimulai, Kabag Agama Setdakot Medan (Ilyas Halim) dalam laporannya menyampaikan hasil tabung keliling pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1438 H yang lalu sebesar Rp.24.027.700. Kemudian uang tersebut akan digabungkan dengan hasil tabung keliling Shalat Idul Adha 1438 H ini untuk selanjutnya disalurkan kepada yang berhak menerimanya.

Untuk tahun ini, Ilyas menjelaskan, Pemko Medan menyembelih 58 ekor sapi. Keseluruhan sapi telah didistribusikan ke-21 kecamatan yang ada di Kota Medan, masing-masing kecamatan ada yang mendapat 2 maupun 3 ekor. Daging sapi hasil penyembelihan selanjutnya akan dibagi-bagikan kepada warga sekitar, terutama warga yang kurang mampu.

“Sedangkan jumlah total hewan kurban yang disembelih di Kota Medan tahun ini sebanyak 9.971 ekor dengan perincian hewan kurban sapi sebanyak 7.495 ekor dan kambing sebanyak 2.476 ekor,” jelas Ilyas.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.