IMANUEL SITEPU. BIRU-BIRU. Base Transceiver Station (BTS) atau bangunan tower seluler tidak memiliki IMB berdiri mentereng di Desa Kutomuliyo (Kecamatan Biru-biru). Ironisnya, instansi terkait seperti Satpol PP, Dinas Cipta Karya, Dinas Perhubungan Kabupaten Deliserdang tidak pernah memberi tindakan tegas terhadap keberadaan tower selular ni.
Padahal, Camat Biru-biru telah berulangkali menyurati dinas tersebut agar segera melakukan tindakan tegas. Sementara, sejumlah warga yang ada di Desa Kutomuliyo mengaku cukup resah terhadap keberadaan menara besi setinggi sekira 75 meter itu.
“Kami warga di sini sangat resah karena khawatir bangunan itu sewaktu-waktu bisa ambruk menimpa warga,” kata sejumlah warga kepada wartawan di sebuah warung kopi tidak jauh dari bangunan tower itu [Senin 23/5): Sang].
Kekhawatiran warga itu bukan tidak beralasan. Mereka meragukan kekuatan pondasi bangunan tower yang dinilai tidak memenuhi standard.
“Ada warga yang bilang dan melihat ke dalaman pondasi bangunan yang digali hanya sekira 1 meter. Jelas saja kami khawatir karena tidak mampu menahan beban rangkaian menara besi yang begitu berat. Makanya kami takut suatu saat akan tumbang,” bilang warga.
Warga juga menyebut, pembangunan tower dimaksud belum seluruhnya mendapat persetujuan dari warga. Meskipun telah ada izin mendirikan bangunan, namun dianggap tidak sesuai dengan prosedur.
“Awalnya, pihak perusahaan memberikan uang pengganti tandatangan sebesar Rp 500 ribu. Tapi warga yang menerima malah bervariasi. Ada yang 300 ribu, ada 200 ribu. Ada juga 100 ribu. Malah ada yang tidak dapat sama sekali,” beber warga.