Udah Tempat Kos Dimaling, Ambulans Tompangan pun Terbalik Pula

imanuel sitepu 3IMANUEL SITEPU. STM HILIR.  Sial, kata yang pas dirasakan oleh dokter muda (coass) Methodis Medan saat magang di Puskesmas Talun Kenas (Kecamatan STM Hilir). Sebelum mobil ambulans yang mereka tumpangi terbalik [Rabu 11/11], beberapa hari sebelumnya [Minggu 2/11], rumah kos yang mereka tempati di Desa Talun Kenas itu digerangi maling.

Akibatnya, Fransiska Ivonny Hulu (23) dan Friskila H. Gultom (23) mengalami kehilangan uang jutaan dan cincin dengan total kerugian sekira Rp 4 juta.

maling 4Hari itu juga pristiwa pencurian itu pun dilaporkan ke Polsek Talun Kenas. Sayangnya, kasus curat (pencurian dengan pemberatan)  yang dilaporkan terkesan tidak ditanggapi serius oleh pihak kepolisian. Hingga saat ini, pihak kepolisian dari Polsek Talun Kenas belum ada melayangkan SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan) sebagai bukti keseriusan Polisi dalam mengungkap kasus pencurian tersebut kepada Friskila H. Gultom selaku pelapor.

Data diperoleh Sora Sirulo, kejadian apes yang dialami Fransiska Hulu dan Friskila Gultom berawal ketika kedua korban bersama 7 dokter muda lainya ditugaskan untuk melaksanakan magang di Puskesmas Talun Kenas selama 2 minggu [Sabtu 1/11]. Kesembilan dokter muda tersebut akhirnya memilih tinggal bersama dengan menyewa salah satu rumah kosong milik warga di Desa Talun Kenas, tidak jauh dari Puskesmas.

Namun, meski baru sehari mereka tinggal di rumah yang hanya berjarak sekira 1 kilometer dari Polsek Talun Kenas tersebut, keberadaan dokter muda yang mayoritas perempuan ini sudah menjadi incaran maling. Buktinya, rumah kost mereka diketahui sudah jadi sasaran maling [Minggu 2/11: Malam].

Friskila H. Gultom kehilangan cincin 5 gr serta uang sekitar Rp 200 ribu. Sementara rekanya Fransiska Hulu, kehilangan uang Rp 800 ribu.

“Uang saya Rp 700 ribu diambil dalam dompet yang saya simpan dalam ransel bergembok. Rp 100 ribu diambil dari kantong celana saya yang terletak di atas ransel. Waktu saya perhatikan, gemboknya sudah peyot dan tetap dalam posisi terkunci, bang. Kami pun terpaksa buka gemboknya pake tang. Pelakunya masuk melalui jendela kamar,” kata Fransiska kepada Sora Sirulo [Minggu 15/11: Siang].

Lanjut dikatakan, kejadian itu pun langsung kami laporkan ke Polsek Talun Kenas. Namun, Polisi hanya menerima laporan teman saya Friskila. Sementara saya hanya dijadikan saksi.

“Padahal, kami berdua berencana membuat laporan. Tapi polisi hanya menerima laporan Friskila. Saya pun heran,” sambung Fransiska.

Lebih disayangkan lagi, hingga sekarang laporan Friskila tidak diketahui perkembanganya. Soalnya, sejak membuat laporan, Polisi belum ada memberitahu kabar apapun terkait perkembangan laporan Friskila.

“Kami makin kecewa, karena kasus kecelakaan lalu lintas yang menimpa 7 teman saya juga terkesan diendapkan Polsek Talun Kenas,” tutur Friskila.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.