Kolom Eko Kuntadhi: USTAD-USTAD ASAL MANGAP!

Kata Abdullah Hehamahua, muslim dilarang tepuk tangan. Soalnya tepuk tangan budaya Yahudi. Hal itu dikatakan di depan kader partai Masyumi Reborn, yang baru dideklarasikan. Saya yang mendengar omongan itu, langsung bertepuk tangan. “Aha! Orang-orang seperti ini memang selalu kreatif mencari thema aneh ketika bicara soal agama! Akibatnya kita yang mendengar sering tertawa. Meski mereka gak melawak. Mereka tetap lucu.”

Saya gak bisa membayangkan agama yang mulia ini, sampai ngurusin orang tepuk tangan.

Iya, Tuhan sudah memberi tuntutan hidup pada manusia via agama. Tapi masa sih, soal tepuk tangan juga diurus Tuhan. Kok, kesannya Tuhan kurang kerjaan banget. Lalu jadi bahan tertawaan dunia.

Ingat juga ketika seorang penceramah, Yazid Bustomi atau Riza Basalamah mengharamkan orang memakai jersey club sepakbola. Khususnya Manchester United. Alasannya, karena sebutan MU setan merah.

Karena sebutannya seperti itu, kata Riza, muslim dilarang mengidolakan MU. Haram bersekutu dengan setan, ujarnya. Meskipun sekadar setan merah. Saya yakin, Yazid atau Riza juga akan mengharamkan kita makan rawon setan dan es pocong.

Pada kali lain, ada Zainal Abidin. Dalam ceramahnya Zaenal mengharamkan lagu balonku. Alasan Zaenal, karena di lagu itu yang meletus adalah balon hijau. Sedangkan warna hijau identik dengan Islam. Itulah lagu yang membenci Islam. Katanya.

Zaenal juga mengharamkan lagu naik ke puncak gunung, karena pada lagu ini kiri kanan ada pohon cemara. Sedangkan pohon cemara adalah pohon natal. Belum lagi informasi-informasi lucu sejarah yang menjejali kita. Candi Borobudur dibilang peninggalan Nabi Sulaiman. Kartini dulu pakai jilbab, seperti Neno Warisman.

Atau Mahapatih Gajah Mada yang katanya tokoh Islam dengan nama asli Gaj Ahmada. Masih ada kelucuan yang parah : minum pipis onta! Saya gak bisa komentar soal ini, lagi puasa. Dan jijik. Puncak paling memalukan adalah mereka berkeyakinan bumi datar.

Mereka yakin jika manusia berjalan terus lurus tanpa berhenti, sekali waktu akan kejeblos. Di ujung bumi. Kayak jatuh dari tempat tidur. Orang-orang seperti ini datang entah dari peradaban mana. Mereka hadir, dengan tugas utama merusak akal sehat. Wajar saja jika thema yang mereka ketengahkan bikin dahi berkerut.

Perusakan akal sehat adalah pintu utama masuknya doktrin agama yang lebih keras. Ujungnya dibutuhkan ketertundukan buta, bahkan pada seuatu yang hanya pendapat orang yang dianggap ulama. Akal sehat yang menghilang dari umat, otomatis kemanusiaannya juga akan lenyap.

Kalau kemanusiaan lenyap, mudah pula digiring sebagai tenaga pembantai. Inilah ciri Wahabi. Ajaran ini lebih mengedepankan agama dalam bentuk formal, ketimbang esensi.

Ketika kitab suci menyebut pada dahi mereka ada tanda-tanda orang bersujud, maka mereka menggosok-gosokkan jidatnya saat sujud. Biar muncul tanda hitam.

Yang paling parah ketika kitab suci berkata, ‘Aku hamparkan bumi dan seisinya… ‘Mereka langsung menerjemahkan berarti bumi itu datar. Soalnya disebutkan dihamparkan. Bukan dibuat bulat.

Meskipun sejak SD dia sudah belajar geografi, tapi tetap saja ketololannya mengalahkan sains. Kalau diperhatikan secara pisik saja, Orang-orang yang bicara agama dalam template ngawur itu ciri pisiknya sama. Jenggotnya mablang.

Kelompok ini juga yang meyakni pelihara jenggot sebagai keharusan. Meskipun secara genetis manusia Indonesia gak berbakat brewokan. Bahkan pakaiannya nyaris mirip-mirip juga. Celana cingkrang, baju koko panjang ala lelaki Afganistan kadang dibalut rompi juga. Alas kaki sering menggunakan sepatu sandal atau sepatu gunung. Dan menggenakan kupluk.

Bisa dikatakan sarung atau kopiah hitam benda yang sangat mereka hindari. Karena sarung atau peci hitam ada bau-bau Indonesianya. Sementara kaum perempuannya juga seragam. Seprei hitam polos menutup seluruh tubuh.

Individu dan personal perempuan dalam kelompok ini, dihilangkan. Wajahnya tidak boleh dikenali. Perempuan hanya dihitung sebagai pabrik anak dan pemuas lelaki. Selebihnya gak penting. Bahkan wajahnya saja gak boleh ditampakan.

Saya ingin mengatakan, di tangan gerombolan ini, agama Islam yang indah dan sakral, jadi lucu dan menggelikan. Tapi anehnya pola rekruitmen mereka selalu masif. Wajar karena kampanye mereka didukung oleh gelontoran dana besar.

Saudi misalnya menggelontorkan dana milayaran dolar AS untuk kampanye ajaran lucu ini di Indonesia. Agar bangsa kita semakin bodoh dalam beragama. Dan semakin beringas juga. Mereka juga pinter. Mensasar artis dan influencer untuk dibidik. Maksudnya melalui pengaruh para influencer ini akan semakin memudahkan membuka jalan untuk meracuni anak-anak muda.

Para influencer ini, meskipun isi kepalanya belum berkembang maksimal, tapi lagaknya sudah sok, minta ampun. Coba dengerin wawancara Arie Untung dengan Daniel Mananta. Saat ditanya soal apa itu fiqh, Arie malah menjawab dengan mencuplik kasus. Kata Arie, fiqh itu, wicis kayak Raja Salman datang ke Indonesia.

Saat turun dari pesawat, Raja Salman gak mau pakai tangga pesawat dari Indonesia. Karena dibeli dari uang riba. Makanya raja Salman bawa tangga pesawat sendiri dari Saudi. Jadi kesimpulannya Raja Salman bawa tangga pesawat sendiri karena gak mau menggunakan fasilitas milik Indonesia yang dibeli atau dibangun dari uang riba.

Kita tentu mikir, emangnya kaki Raja Salman gak napak tanah ya? Sebab, kata Arie, ia gak mau jalan di aspal yang dibangun pemerintah Indonesia. Aduh Arie, itu Raja Salman apa dedemit. Kakinya ngambang. Tapi begitulah ciri mereka. Keanehan demi keanehan disemburkan tanpa malu.

Agama tanpa akal disodorkan sebagai alternatif. Tujuannya agar umat Islam semakin kopong otaknya. Kalau sudah kopong, mereka akan meyakini tepuk tangan hukumnya haram dalam islam. Kasian Pak Tarno, ia bakal masuk neraka. Tolong dibantu ya. Tolong dibantu. Pro, prok, prok jadi apa? Ehh, jadi Partai Masyumi Reborn!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.