BUPATI KARO APRESIASI USULAN PEMBANGUNAN SEKOLAH LUAR BIASA

B. KURNIA P.P. KABANJAHE — Kabupaten Karo adalah salah satu diantara kabupaten-kabupaten yang belum memiliki sekolah SLB (Sekolah Luar Biasa) yang dibangun oleh pemerintah. Padahal, pendidikan luar biasa sangat penting karena membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan atau agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar.

Tak kalah pentingnya adalah mengembangkan kemampuan mereka dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan.

“Apalagi pihak Provinsi Sumatera Utara telah bersedia menganggarkan dananya untuk membangun sekolah luar biasa ini yang satu atap melingkupi siswanya dari tingkat SD ,SMP dan SMA dengan persyaratan Pemda Karo menyediakan tanahnya,” ujar Marco Keloko didampingi Edi Saputra dan Elis saat berdiskusi dengan Bupati Karo di ruang kerja Bupati di Kabanjahe [Rabu 30/1] .

Menurut Marco, pihak provinsi sudah setuju akan membangun, tapi kendalanya tanah harus dipersiapkan oleh Pemda Karo. Inilah yang mendorong mereka datang berdiskusi dengan harapan Pemda Karo dapat memfasilitasinya.

Terkait usulan tanah yang harus dipersiapkan oleh Pemda Karo, Terkelin Brahmana pada prinsipnya setuju. Hanya saja, kata Terkelin, dibutuhkan kajian dan rapat, sebab sekolah SLB yang akan dibangun ini adalah siswanya terdiri dari SD, SMP dan SMA. Sedangkan SMA bukan di bawah Kabupaten Karo lagi, tapi di bawah Provinsi Sumut.

“Dengan hadirnya Kepala UPT Provinsi maka saya mengharapkan Kabid SD Dinas Pendidikan Karo (Parlindungan Gurusinga) segera menjadwalkan rapat bersama kepala UPT Disdik Sumut dan melibatkan pihak swasta Alpha Omega Kabanjahe, untuk adakan diskusi cari jalan keluar,” kata Terkelin.

Terkelin menjelaskan maksudnya mendiskusikan apakah layak atau tidak dibangun, jangan nanti setelah selesai dibangun mubazir.

“Kasihan rakyat, karena uang rakyat yang membangun, sebab siswanya tidak ada,” kata Terkelin.

Untuk itu, Dinas Pendidikan mendata dulu berapa jumlah siswa mulai tingkat SD, SMP dan SMA. Baru nanti ada alasan kita meminta asset propinsi yang berada di Kabupaten Karo yang tidak dipakai, semisal di Lau Simomo. Sangat luas sekali milik Provsu di sana, kata Terkelin.

“Setelah rapat, jika ada kesimpulan, silahkan Kepala UPT mengajukan ke Provsu. Saya selaku Pemda Karo memberikan rekomendasi sebagai tanda setuju dibangun sekolah luar biasa,” tandasnya.

Sementara Kepala UPT Disdik Provsu (Syahrial Ginting) mengatakan, siap membantu dan perpanjangan tangan ke Provsu jika sudah ada kesimpulan.

“Terpenting saya bersama Dinas Pendidikan Karo akan merapatkannya terlebih dahulu. Apabila ada titik terang, saya bersedia menyurati pihak Provsu selaku mediator dengan melampirkan surat rekomendasi dari Pemda Karo. Hanya ini yang saya bisa bantu,” imbuhnya.

Bupati Karo, Terkelin Brahmana berfoto bersama tim pemerhati pendidikan Karo di ruang kerjanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.