Wali Kota dan Forkopimda Sikapi Masalah Begal

DENHAS MAHA. MEDAN. Wali Kota Medan (Drs H T Dzulmi Eldin S MSi)  mengatakan telah berkoordinasi dengan seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota Medan untuk menyikapi persoalan perampok jalanan (begal) yang belakangan sering terjadi di Kota Medan.

“Tindakan para begal bekalangan ini sudah tidak dapat ditolerir lagi. Mereka tidak segan-segan melukai, bahkan menghilangkan nyawa korbannya. Untuk itulah masalah begal  ini harus segera diatasi untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” kata Wali Kota usai acara penyambutan jemaah haji di Asrama Haji Medan [Kamis 12/10].




Menurut Wali Kota, mengatasi persoalan begal ini tidak bisa dibebankan hanya kepada satu institusi, seperti kepolisian saja.  Itu sebabnya telah dilakukan koordinasi dengan seluruh unsur Forkopimda yang ada di Kota Medan guna mengatasi aksi para begal.

“Yang pasti koordinasi telah kita lakukan untuk menyikapi masalah begal ini. Jajaran kepolisian pun sudah menyatakan sikap untuk menindak tegas para pelaku begal di Kota Medan,” ungkapnya.

Diakui oleh Wali kota, belakangan ini tindakan yang dilakukan para pelaku begal semakin menakutkan dan mencekam warga.  Apalagi korban yang dibegal sampai meninggal, kondisi ini  membuat masyarakat saat ini mulai was-was keluar rumah di malam hari. Oleh karenanya, tindakan yang dilakukan oleh para begal ini dinilai Wali Kota bukan lagi kriminalitas biasa.

Guna memberikan rasa aman bagi warga dari  begal, Wali Kota pun telah menginstruksikan kepada seluruh camat dan  lurah untuk mengaktifkan sismkaling kembali dengan melibatkan seluruh  kepala lingkungan yang berjumlah 2001 orang. Wali Kota berharap seluruh lingkungan harus memiliki siskamling untuk mempersempit ruang  gerak pelaku street crime tersebut.




Selain mengaktifkan siskamling, Wali Kota juga minta kepada seluruh camat agar berkoordinasi dengan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) untuk menggerakkan Babinsa dan Babinkantimbas. Sinergitas itu harus terus ditingkatkan guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

Sementara itu Wakil Wali Kota Medan (Ir H Akhyar Nasution MSi) menambahkan, mengatasi begal saat ini dibutuhkan kebersamaan dari semua pihak, termasuk seluruh lapisan masyarakat.  Sebab, tidak bisa hanya mengandalkan aparat kepolisian yang diketahui  terbatas jumlah personelnya.

 

Diperlukan kegotongroyong atau kebersamaan, terutama dari seluruh masyarakat. Selama ini street crime terjadi karena sikap apatis kita sehingga para pelaku tindak kejahatan, terutama begal merasa aman dalam melakukan aksinya dimana pun. Apabila melihat seseorang menjadi korban begal, masyarakat cenderung diam dan tidak mau membantu karena merasa bukan dirinya yang korban.

Untuk itulah kata Akhyar, dibutuhkan  kebersamaan dan keberanian dari masyarakat untuk menghadapi para begal, termasuk dalam upaya memerangi narkoba. Akhyar mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menghadapi  tindak kejahatan.

“Harus ditanamkan kalau ancaman kejahatan terjadi pada seseorang hari ini bisa menjadi ancaman bagi kita  di hari berikutnya. Kalau ini tidak kita lawan, maka para pelaku tindak kejahatan akan merasa aman.  Jadi  mulai saat ini jika melihat ada yang menjadi korban begal, mari kita bantu bersama-sama,” pesannya.





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.