Yatim Piatu Ini Dibuang ke Medan (Dari Sidikalang)

imanuel sitepu 3IMANUEL SITEPU. DELITUA. Malang benar nasib Septian Sitohang (11) warga Perumahan Kalang Simbara (Sidikalang) ini. Anak yatim piatu ini lebih 2 tahun menjadi korban kekerasan beru Cibro, inang udanya. Dianggap jadi benalu dalam keluarga, bocah malang yang hanya mengecap pendidikan hingga kelas 5 SD ini lalu dibuang ke Medan.

Cerita Septian Siswa SD Metodis Sidikalang ini, saat ditemui di Polsek Delitua, penderitaan yang dialaminya berawal saat usianya masih 9 bulan. Saat itu, ayahnya meninggal dunia karena mengidap penyakit kanker. Penderitaan Septian makin komplit setelah ibunya meninggal dunia karena menjadi korban tabrak lari. Ketika itu, Septian Sitohang mengaku masih duduk di bangku kelas 3 SD.

yatim piatu
Septian Sitohang ketika berada di Polsek Delitua.

“Sejak tinggal bersama inang uda, aku sering dimarahi dan dipukuli. Aku tak tahan lagi. Disuruh pulang pun aku nggak mau lagi,” kata Septian sambil menangis.

Lanjut dikatakan, ketika dia sudah duduk di bangku kelas 5 SD, inang udanya dan bapa udanya Marga Sagala menyuruhnya berhenti sekolah.

“Katanya, tidak ada lagi biaya untuk menyekolahkan aku. Begitupun, inang udaku masih terus memukuliku,” sambungnya.

Kemarin dulu [Kamis 1/9], 2 anak inang udanya (Raja Sagala dan Eikel Sagala) membawanya ke Medan dengan alasan mencari pekerjaan. Akan tetapi, sesampainya di Medan tengah malam, Septian ditinggalkan di sekitar Padangbulan.

“Tadi ada sopir angkot yang kasihan melihat saya kelaparan, lalu memberi saya makan. Setelah itu aku dibawa sopir angkot itu ke Kantor Polisi. Aku tidak ada keluarga di Medan. Sementara nenek dan keluarga dari bapakku di Jakarta semua,” kata Septian.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.