Kolom Eko Kuntadhi: JUALAN AGAMA UNTUK RASISME DI MALAYSIA

Eko Kuntadhi 4Di Malaysia rakyat beretnis Melayu muslim protes. Pasalnya, Pemerintah Mahatir mau meratifikasi ICERD (International Convention on The Elimination of Racial Discrimination), sebuah kesepakatan PBB agar negara tidak melakukan diskriminasi rasial. Tapi, warga Etnis Melayu, menolak ratifikasi itu. Mereka minder. Jika Malaysia meratifikasi ICERD, setidaknya tidak boleh lagi ada perbedaan perlakuan bagi semua etnis di Malaysia.

Tapi, sebagaimana di Indonesia, isu ini disangkut pautkan dengan agama. Mereka mau mendiskriminasi orang lain atas nama agama. Mantan Perdana Menteri Nadjib Razak ikut dalam demonstrasi bersama koalisi UMNO dan Partai Islam Malaysia.

Mirip gerakan 212 di Jakarta yang merupakan gerakan politik diskriminatif terhadap Ahok, gerakan di Malaysia juga mau mengunggulkan ras Melayu dibanding ras lainnya. Kita tahu, di Malaysia selain Melayu, juga hidup ras India dan China. Sejak awal kemerdekaan, Penjajah Inggris memang telah melakukan politik diskriminatif terhadap ras. Bahkan UUD Malaysia Pasal 153 jelas-jelas mengatakan soal keunggulan ras Melayu dibanding etnis lainnya.

Pada tahun 1969, terjadi kerusuhan rasial di Malaysia. Banyak warga berdarah China dan India jadi korban. Penyelesainnya justru pemerintah merumuskan kebijakan yang memberikan tempat spesial bagi ras Melayu. Mereka mendapat potongan harga rumah, kendaraan, subsidi kredit, atau jatah saham. Sementara ras China dan India tidak mendapat perlakuan sama.

demo malaysa

Dari 20 ribu warga Etnis India yang mengajukan kredit usaha kecil, tidak ada satupun yang disetujui pemerintah. Sementara program itu memberikan pinjaman kepada jutaan rakyat Melayu.

Kekuasaan partai koalisi UMNO selama hampir 30 tahun juga memperkuat dominasi Melayu. Sampai akhirnya koalisi itu dikalahkan koalisi Pakatan yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim pada Pemilu lalu.

Nah, Pemerintahan Malaysia yang baru ini ingin meratifikasi aturan PBB untuk menghentikan diskriminasi rasial. Tapi rupanya Etnis Melayu menentangnya. Mereka menggunakan label agama dalam demonstrasi. Sholat bersama di jalan. Kelakuannya persis umat 212.

Seorang artis rasis, Arie Untung, memposting foto demo itu dengan kegoblokan yang tidak kalah keren. Dia bilang, demo pengukuhan semangat rasisme itu sebagai ukhuwah Islamiyyah di Malaysia. Padahal ajaran Islam justru dibawa Kanjeng Nabi untuk menghapuskan perbedaan rasial.

“Tidak ada bedanya keturunan bangsawan dengan budak kulit hitam di mata Allah,” begitu katanya.

Warga Melayu muslim Malaysia menolak ICERD. Mereka berkoar atas nama ukhuwah. Padahal, penolakan ratifikasi ICERD oleh pemerintah Myanmar yang membuat menderita orang Rohingya.

Penolakan ICERD di Malaysia dimaksudkan memberi perlakuan spesial pada muslim Melayu. Penolakan yang sama justru untuk menindas muslim Rohingya di Myanmar. Pemerintah Myanmar menindas muslim Rohingya sama seperti pemerintah Malaysia menindas etnis China dan India.

“Arie Untung hijrah jadi Arie Rugi, kali ya mas. Hijrah dari kegelapan ke tempat yang lebih gelap,” ujar Abu Kumkum.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.