IMANUEL SITEPU. MEDAN. Terkait penentangan FPI (Front Pembela Islam) terhadap BPK (Babi Panggang Karo) di Kabupaten Deliserdang, M. Keliat (42) salah satu warga Karo menilai aksi FPI itu ada kaitanya dengan persaingan bisnis rumah makan.
“Saya menduga, aksi penolakan tersebut ada kaitannya dengan persaingan bisnis rumah makan. Sejumlah pemilik rumah makan nasional ada yang merasa iri melihat megahnya bangunan RM BPK Tesalonika sehingga mereka menggumulkan Ormas untuk melakukan aksi demo” kata Keliat.
Selanjutnya Keliat mengatakan dugaannnya bukan tidak beralasan.
“Mengapa hanya keberadaan RM BPK Tesalonika yang diprotes? Sementara di sepanjang Jalan Lintas Sumatra bertabur RM BPK. Yang saya herankan lagi, mengapa sekarang baru diprotes? Ada apa dengan itu?” kata anak Perangin-angin mergana ini.
Makanya dibaca dulu baru dikomen, FPI melarang penjualan daging babi panggang, karena kebetulan tesalonika yang lagi buka besar besaran jadi sasaran, jadi pahami masalah