MENJENGUK PILKADES DI TANEH PINEM DAN BERNEH KEMARIN

Laporan RETINA GINTING dari Karo Barat

Pemilihan kepala desa serentak di beberapa desa di Kecamatan Taneh Pinem (Kabupaten Dairi) atau sering juga disebut Karo Baluren, telah berjalan dengan baik kemarin [Kamis 25/11] dan terbilang sukses. Sukses dan baik dari ukuran tak ada perkelahian serta tak ada saling baku hantam.

Dengan kata lain, sangat aman, demokratis dan lancar tanpa insiden.

Namun, dari sumber-sumber yang dapat dipercaya, semua para calon kepala desa tanpa kecuali masih menggunakan uang dalam menuju kursi kemenangan. Baik yang menang maupun yang kalah. Semua menghalalkan dan mengandalkan uang.

“Soal berapa banyak yang dihamburkan tergantung situasi,” demikian dari omongan warga yang ditemui oleh reporter SORA SIRULO di wilayah Karo Baluren ini.

Menggunakan cara-cara money politic bukan rahasia umum lagi dalam Pemilu, dianggap sudah biasa dan sah-sah saja. Menganggap yang salah itu benar dan sah-sah saja pula menjadi kebenaran yang sesungguhnya salah adalah satu sumber malapetaka duni demokrasi.

Akibatnya, keadaan pemerintahan di semua tingkatan menjadi buruk. Bagaimana yang salah itu dibenarkan dan dilajimkan tak ada rumus dari pelajaran apapun yang salah menjadi benar dan yang benar menjadi salah.

Hal serupa juga terjadi di beberapa desa dalam pemilihan BPD di Kecamatan Laubaleng (Kabupaten Karo) atau sering disebut juga Karo Berneh. Cara-cara busuk ini sudah “dilegalkan” seakan semua sudah diperbolehkan menggunakan uang.

Coba berpikir secara jernih, jika hal buruk ini sudah menjadi hal yang baik maka keburukan akan tumbuh subur dalam demokrasi. Keadaan pun pasti akan semakin buruk sehingga berdampak rusaknya kehidupan berdemokrasi. Akan semakin sulit menemukan pemimpin yang amanah.

Sadar atau tidak sadar, kini tatanan kehidupan dalam pemerintahan sudah berada di Ruang ICU. Yang membuat kita tidak habis pikir, semua setuju dan menyatakan main uang itu nggak baik, tapi jika dikasih uang, itu yang dianggap baik dan menyalahkan yang tidak memberi uang.

Dengan kata lain, yang tidak memberi uang tidak akan terpilih.

Mari kita merenung dengan hati yang paling dalam kalau yang begitu busuk dianggap bau parfum. Selamat bagi pemimpin yang terpilih dan sabar bagi yang belum terpilih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.